Fenomena Citayam Fashion Week, Zulhas: Bukti Fesyen Lokal Makin Digandrungi
Minggu, 24 Juli 2022 - 14:00 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyoroti fenomena Citayam Fashion Week . Hal itu sebagai bukti industri fesyen semakin diminati semua kalangan.
"Citayam Fashion Week menjadi sinyal bahwa fesyen menjadi semakin inklusif dan diminati berbagai kalangan," kata Mendag Zulhas dikutip dari keterangan resminya, Minggu (24/7/2022).
Menurut dia, fenomena ini bisa menjadi barometer industri muslim Indonesia bisa diterima oleh banyak kalangan di dalam negeri. Sebab sebagaima diketahui bersama pemerintah tengah berupaya menjadikan Indonedia sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2024.
“Citayam Fashion Week menunjukkan pada kita bahwa fesyen dapat diekspresikan oleh siapa saja. Kita kemudian menyadari bahwa sifat inklusivitas ini juga dimiliki oleh fesyen muslim,” ungkapnya.
Zulhas juga mendukung penyelenggaraan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2022 dan akan menggerakkan 46 kantor perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mempromosikan acara tersebut agar semakin banyak peserta yang bergabung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan eksportir pakaian muslim peringkat 13 dunia pada 2021. Indonesia mengekspor pakaian muslim pada 2021 sebesar USD 4,68 miliar atau naik 12,49 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar USD 4,16 miliar.
Lihat Foto: Intip Gaya Ridwan Kamil Ikut Citayam Fashion Week Bareng Ojol
Sementara itu, nilai ekspor pakaian muslim pada periode Januari–Mei 2022 sebesar USD 2,35 miliar atau naik 41,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar USD 1,66 miliar. Negara- negara tujuan ekspor utama pakaian muslim Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea, dan Kanada.
“Produk-produk fesyen muslim dalam negeri memiliki kualitas yang sangat baik. Produk-produk ini berpotensi dan mampu bersaing dengan produk-produk fesyen muslim dan modest fashion dari negara-negara lain,” kata Zulhas.
"Citayam Fashion Week menjadi sinyal bahwa fesyen menjadi semakin inklusif dan diminati berbagai kalangan," kata Mendag Zulhas dikutip dari keterangan resminya, Minggu (24/7/2022).
Menurut dia, fenomena ini bisa menjadi barometer industri muslim Indonesia bisa diterima oleh banyak kalangan di dalam negeri. Sebab sebagaima diketahui bersama pemerintah tengah berupaya menjadikan Indonedia sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2024.
“Citayam Fashion Week menunjukkan pada kita bahwa fesyen dapat diekspresikan oleh siapa saja. Kita kemudian menyadari bahwa sifat inklusivitas ini juga dimiliki oleh fesyen muslim,” ungkapnya.
Zulhas juga mendukung penyelenggaraan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2022 dan akan menggerakkan 46 kantor perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mempromosikan acara tersebut agar semakin banyak peserta yang bergabung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan eksportir pakaian muslim peringkat 13 dunia pada 2021. Indonesia mengekspor pakaian muslim pada 2021 sebesar USD 4,68 miliar atau naik 12,49 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar USD 4,16 miliar.
Lihat Foto: Intip Gaya Ridwan Kamil Ikut Citayam Fashion Week Bareng Ojol
Sementara itu, nilai ekspor pakaian muslim pada periode Januari–Mei 2022 sebesar USD 2,35 miliar atau naik 41,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar USD 1,66 miliar. Negara- negara tujuan ekspor utama pakaian muslim Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea, dan Kanada.
“Produk-produk fesyen muslim dalam negeri memiliki kualitas yang sangat baik. Produk-produk ini berpotensi dan mampu bersaing dengan produk-produk fesyen muslim dan modest fashion dari negara-negara lain,” kata Zulhas.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda