SKK Migas Tepis Kabar ExxonMobil Bakal Hengkang dari Blok Cepu
Selasa, 23 Agustus 2022 - 10:33 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) menepis kabar yang menyatakan jika ExxonMobil akan hengkang dari Blok Cepu. SKK Migas justru mengatakan bahwa perusahaan migas asal Amerika Serikat tengah berupaya meningkatkan pengeboran.
"Pemerintah tidak pernah mendengar adanya rencana ExxonMobil keluar dari Blok Cepu. Kami juga sedang mengembangkan 5 infill drilling dan eksplorasi struktur plastik yang kami perkirakan cadangannya cukup besar," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam daring Energy Corner, Senin (22/8/2022).
Soetjipto menjelaskan bahwa infill drilling merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan laju produksi minyak dengan mengoptimalkan pengurasan pada area reservoir di suatu lapangan.
"Teknik ini juga bisa dilakukan dengan menambahkan sumur-sumur pada lapangan minyak yang telah beroperasi sehingga jarak antar-sumur yang telah ada menjadi lebih kecil," kata Soetjipto.
Dia menuturkan bahwa pemerintah dan ExxonMobil tengah menjajaki pengembangan potensi sumber gas bumi di Lapangan Cendana dan Lapangan Alas Tua di Blok Cepu. Dwi juga mengungkap bahwa kedua pihak sedang berdiskusi mengenai rencana investasi ke depan.
Blok Cepu merupakan salah satu tulang punggung dari produksi migas nasional. Capaian lifting minyak di Blok Cepu berada di kisaran 160.000 barel per hari (bph) atau di bawah Blok Rokan yang mencapai 165.000 bph.
"Dua blok itu menjadi penopang lifting minyak di dalam negeri dan Blok Cepu masih sangat ekonomis," tuturnya.
Soal kabar bakal hengkangnya ExxonMobil dari Blok Cepu diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno. Politikus Partai Amanat Nasional ini mengatakan perusahaan yang bermarkas di Texas itu berniat untuk melepaskan hak partisipasinya di Blok Cepu.
"Kalau kami dengar-dengar, mudah-mudahan ini tidak benar, kalau jadi kenyataan bahwa Exxon sendiri di Cepu kalau dapat harga tepat mereka akan keluar dari Indonesia. Shell sudah exit dari (blok) Masela. IDD sudah ditingalkan Chevron,” kata Eddy beberapa waktu lalu.
"Pemerintah tidak pernah mendengar adanya rencana ExxonMobil keluar dari Blok Cepu. Kami juga sedang mengembangkan 5 infill drilling dan eksplorasi struktur plastik yang kami perkirakan cadangannya cukup besar," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam daring Energy Corner, Senin (22/8/2022).
Soetjipto menjelaskan bahwa infill drilling merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan laju produksi minyak dengan mengoptimalkan pengurasan pada area reservoir di suatu lapangan.
"Teknik ini juga bisa dilakukan dengan menambahkan sumur-sumur pada lapangan minyak yang telah beroperasi sehingga jarak antar-sumur yang telah ada menjadi lebih kecil," kata Soetjipto.
Dia menuturkan bahwa pemerintah dan ExxonMobil tengah menjajaki pengembangan potensi sumber gas bumi di Lapangan Cendana dan Lapangan Alas Tua di Blok Cepu. Dwi juga mengungkap bahwa kedua pihak sedang berdiskusi mengenai rencana investasi ke depan.
Blok Cepu merupakan salah satu tulang punggung dari produksi migas nasional. Capaian lifting minyak di Blok Cepu berada di kisaran 160.000 barel per hari (bph) atau di bawah Blok Rokan yang mencapai 165.000 bph.
"Dua blok itu menjadi penopang lifting minyak di dalam negeri dan Blok Cepu masih sangat ekonomis," tuturnya.
Soal kabar bakal hengkangnya ExxonMobil dari Blok Cepu diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno. Politikus Partai Amanat Nasional ini mengatakan perusahaan yang bermarkas di Texas itu berniat untuk melepaskan hak partisipasinya di Blok Cepu.
"Kalau kami dengar-dengar, mudah-mudahan ini tidak benar, kalau jadi kenyataan bahwa Exxon sendiri di Cepu kalau dapat harga tepat mereka akan keluar dari Indonesia. Shell sudah exit dari (blok) Masela. IDD sudah ditingalkan Chevron,” kata Eddy beberapa waktu lalu.
(uka)
tulis komentar anda