Dorong Milenial Jadi Developer Perumahan Sukses, BTN Gandeng SBM ITB
Minggu, 28 Agustus 2022 - 15:36 WIB
BANDUNG - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN melalui Housing Finance Center (HFC) siap mendorong generasi milenial untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi developer atau pengembang perumahan yang sukses. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu yang dilakukan BTN yakni bekerjasama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengadakan pelatihan Mini MBA di bidang properti.
Direktur Finance Bank BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan, backlog perumahan yang saat ini mencapai sekitar 12,75 juta unit perlu dicarikan solusinya agar bisa berkurang secara signifikan. Salah satunya dengan menyediakan suplai rumah yang cukup banyak dibangun setiap tahunnya.
“Agar suplai rumah melimpah, maka diperlukan banyak developer yang melakukan pembangunan rumah. Inilah yang menjadi concern Bank BTN untuk menciptakan developer-developer muda diberbagai daerah,” ujar Nofry pada penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Bank BTN dengan SBM-ITB di Bandung, Jumat (26/8).
Menurut Nofry, penandatangan PKS dengan SBM-ITB ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya terkait pelatihan Mini MBA in Property. Kesuksesan program pelatihan Mini MBA in Property dengan SBM-ITB ini telah mencetak sekitar 1.000 lulusan dari 15 batch.
“Kami berharap melalui penandatangangan perjanjian kerja sama kembali ini dengan kolaborasi penyelenggaran program pelatihan dan pendidikan di bidang properti dalam pelaksanaan Mini MBA in Property dapat terus berlanjut dan mampu mencetak developer-developer baru untuk melengkapi mortgage ecosystem yang dibangun oleh Bank BTN,” jelasnya.
Nofry menuturkan, pengembangan kewirausahaan bidang properti telah mendorong pertumbuhan bisnis perumahan perseroan. Untuk itu BTN akan terus melakukan edukasi terhadap generasi milenial agar tertarik menjadi pengusaha properti.
Lebih lanjut Nofry mengungkapkan dari berbagai pelatihan wirausaha properti yang diselenggarakan HFC seperti BTN Santri Developer, School of Property Developer, Ruang Temu Property Developer dan Mini MBA in Property telah menghasilkan sekitar 2.353 pengusaha properti.
Jumlah tersebut diharapkan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang dilakukan HFC bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Direktur Finance Bank BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan, backlog perumahan yang saat ini mencapai sekitar 12,75 juta unit perlu dicarikan solusinya agar bisa berkurang secara signifikan. Salah satunya dengan menyediakan suplai rumah yang cukup banyak dibangun setiap tahunnya.
“Agar suplai rumah melimpah, maka diperlukan banyak developer yang melakukan pembangunan rumah. Inilah yang menjadi concern Bank BTN untuk menciptakan developer-developer muda diberbagai daerah,” ujar Nofry pada penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Bank BTN dengan SBM-ITB di Bandung, Jumat (26/8).
Menurut Nofry, penandatangan PKS dengan SBM-ITB ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya terkait pelatihan Mini MBA in Property. Kesuksesan program pelatihan Mini MBA in Property dengan SBM-ITB ini telah mencetak sekitar 1.000 lulusan dari 15 batch.
“Kami berharap melalui penandatangangan perjanjian kerja sama kembali ini dengan kolaborasi penyelenggaran program pelatihan dan pendidikan di bidang properti dalam pelaksanaan Mini MBA in Property dapat terus berlanjut dan mampu mencetak developer-developer baru untuk melengkapi mortgage ecosystem yang dibangun oleh Bank BTN,” jelasnya.
Nofry menuturkan, pengembangan kewirausahaan bidang properti telah mendorong pertumbuhan bisnis perumahan perseroan. Untuk itu BTN akan terus melakukan edukasi terhadap generasi milenial agar tertarik menjadi pengusaha properti.
Lebih lanjut Nofry mengungkapkan dari berbagai pelatihan wirausaha properti yang diselenggarakan HFC seperti BTN Santri Developer, School of Property Developer, Ruang Temu Property Developer dan Mini MBA in Property telah menghasilkan sekitar 2.353 pengusaha properti.
Jumlah tersebut diharapkan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang dilakukan HFC bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda