Inilah Penjelasan Ilmuwan dan Penggagas Tentang Biosaka

Selasa, 15 November 2022 - 09:55 WIB
Biosaka sebagai ramuan dari bahan alami sekitar yang dapat memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi mendapat apresiasi dari para ilmuwan.
MAKASSAR - Biosaka sebagai ramuan dari bahan alami sekitar yang dapat memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi mendapat apresiasi dari para ilmuwan. Guru Besar ITB, Prof Robert Manurung terus intens melakukan kajian dan penelitian mengenai ini.

Menurutnya, Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal tentang elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (bioteknologi) hasil temuan petani kreatif asal Blitar, Muhammad Ansar.

“Biosaka yang merupakan kepanjangan dari Selamatkan Alam Kembali ke Alam bukanlah pupuk melainkan elisitor. Elisitor mengandung senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi dan akumulasi fitoeleksin, meningkatkan aktivasi dan ekspresi gen yang terkait dengan biosintesis metabolis skunder dan dapat menginduksi resistensi tumbuhan,” demikian dikatakan Prof Robert dalam Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani, Senin (14/11/2022).



Baca juga: Terungkap! Ini Motif Pria di Surabaya Pukul Korban Menggunakan Tongkat Bisbol

“Sungguh disayangkan bahwa masih ada peneliti yang menganggap bahwa eliscitor dipersamakan minuman penambah stamina. Saya telah membaca 100 jurnal terkait elisitor dan temuan Ansar ini didukung dengan teori-teori epigenetic dan scientific based dan tidak ditemukan hal yang melanggar," sambungnya.

Prof. Robert menjelaskan elisitor intinya memberikan signal pada tanaman dan si tanaman tersebut melakukan reaksi ditubuhnya. Ini bisa memunculkan sel-sel hebat dan hormon-hormon yang bagus buat pertumbuhan.

“Beberapa mahasiswa sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan agar menjadi bagian sehari hari dalam pembahasan di kampus,” ucapnya.

Guru Besar Purnabakti IPB, Iswandi Anas mengatakan pupuk organik memiliki 16 unsur hara, sementara pupuk anorganik hanya terdapat tiga unsur hara, yaitu nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K). Dengan demikian, penggunaan pupuk organik itu sebagai pupuk utama adalah sebuah keharusan, bukan pupuk NPK.

“Pupuk organik memiliki kemampuan memperbaiki sifat tanah. Selain itu, pupuk organik membawa dampak positif bagi organisme renik penunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya," kata Iswandi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More