Kementan Akan Bereskan Alat Berat yang Mangkrak di Food Estate
Rabu, 23 November 2022 - 16:49 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil mengakui bahwa ada penggunaan alat berat untuk proyek food estate yang mangkrak. Saat ini kondisi alat berat tersebut telantar dan tidak terpakai.
"Menurut catatan kita ada yang mangkrak, dan itu sudah kami arahkan masuk ke gudang (alat berat) dan kita arahankan ke perbengkelan," kata Ali dalam RDP bersama Komisi IV, Rabu (23/11/2022).
Namun demikian pada rapat tersebut, Ali tidak bisa memaparkan berapa jumlah alat yang terlantar. Sebab alat tersebut diserahkan oleh dinas pertanian setempat.
"Mohon izin Pak Ketua, kita minta datanya dulu Pak, untuk persentase, karena itu kan di dinas. Memang ada yang mangkrak, dan itu akan segera kita bereskan," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Sudin menambahkan kegagalan dalam proyek food estate terjadi akibat minimnya penelitian untuk mendapatkan bibit yang cocok untuk ditanam di atas lahan gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi.
"Dulu bilang, wah sudah siap, food estate Kalimantan Tengah, dengan potensi per hektare bla, bla, bla, wassalam, mana ada hasilnya," kata Sudin.
Sudin juga melihat beberapa alat berat yang diterjunkan untuk mengurus masalah pangan nasional justru tidak terpakai dan terlantar begitu saja.
"Banyak tidak alat mesin pertanian yang mangkrak di sana? Saya punya data dan fotonya. Saya ada fotonya, sudah ketutupan alang-alang, segala macem," pungkasnya.
"Menurut catatan kita ada yang mangkrak, dan itu sudah kami arahkan masuk ke gudang (alat berat) dan kita arahankan ke perbengkelan," kata Ali dalam RDP bersama Komisi IV, Rabu (23/11/2022).
Namun demikian pada rapat tersebut, Ali tidak bisa memaparkan berapa jumlah alat yang terlantar. Sebab alat tersebut diserahkan oleh dinas pertanian setempat.
"Mohon izin Pak Ketua, kita minta datanya dulu Pak, untuk persentase, karena itu kan di dinas. Memang ada yang mangkrak, dan itu akan segera kita bereskan," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Sudin menambahkan kegagalan dalam proyek food estate terjadi akibat minimnya penelitian untuk mendapatkan bibit yang cocok untuk ditanam di atas lahan gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi.
"Dulu bilang, wah sudah siap, food estate Kalimantan Tengah, dengan potensi per hektare bla, bla, bla, wassalam, mana ada hasilnya," kata Sudin.
Sudin juga melihat beberapa alat berat yang diterjunkan untuk mengurus masalah pangan nasional justru tidak terpakai dan terlantar begitu saja.
"Banyak tidak alat mesin pertanian yang mangkrak di sana? Saya punya data dan fotonya. Saya ada fotonya, sudah ketutupan alang-alang, segala macem," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda