Pertamina Proyeksikan Kebutuhan Energi Nasional Tembus 1.000 MTOE di 2050

Selasa, 13 Desember 2022 - 17:06 WIB
Pertamina terus berupaya meningkatkan eksplorasi dan produksi minyak untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. FOTO/dok.Istimewa
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus berupaya meningkatkan eksplorasi dan produksi minyak yang dikelolanya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengatakan bahwa kebutuhan energi pada 2021 berada di sekitar 210 mega ton oil equivalent (MTOE), di antaranya minyak menyumbang 32% dan gas 19% serta 11% dipenuhi dari energi baru terbarukan (EBT).

Muharram membeberkan, pada 2050, porsi pemanfaatan minyak bumi diperkirakan menurun menjadi 20%. Namun gas akan meningkat menjadi 24%. Artinya, ada peningkatan sekitar 5% dari porsi di tahun 2021. Meski demikian, secara persentase memang menurun, tetapi secara volume kebutuhan minyak pada 2050 justru meningkat berkali lipat.



"Ketika 2050, kebutuhan energi kita 1.000 MTOE. Artinya, secara persentase memang menurun, tetapi volumenya justru naik. Ini bukan buatan saya, tetapi ini tercantum dalam RUEN," kata Muharram dalam diskusi virtual Editor Energy and Mining Society (E2S), Selasa (13/12/2022).



Dia menuturkan, Pertamina memiliki kewajiban memenuhi 44% kebutuhan energi atau setara dengan 440 MTOE yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dengan meningkatkan agresivitas dalam melakukan eksplorasi. Perseroan wajib melakukan eksplorasi lebih agresif untuk merespons pentingnya peran sektor migas dalam kebutuhan energi pada 2050 mendatang.

"Itu juga bagian dari upaya kita untuk memenuhi target nasional 1 juta BOE atau barel of oil equivalent dan 12 MMSCFD pada tahun 2030, jadi tidak ada cara lain untuk melakukan eksplorasi yang masif dan agresif," tuturnya.

Selain eksplorasi secara masif dan agresif, Muharram mengatakan perusahaan juga telah menerapkan teknologi paling terkini soal eksplorasi migas. Proses eksplorasi dan produksi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 MMSCFD gas di 2030 mendatang.

"Itu juga bagian dari upaya kita untuk memenuhi target nasional 1 juta barel equivalent dan 12 MMSCFD pada tahun 2030, jadi tidak ada cara lain untuk melakukan eksplorasi yang masif dan agresif," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More