SIG Bisa Cuan Rp1,7 Triliun dari Integrasi Semen Baturaja
Jum'at, 16 Desember 2022 - 10:49 WIB
SEMARANG - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG memproyeksikan keuntungan yang bisa diraih dari integrasi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) mencapai Rp1,7 triliun dalam lima tahun ke depan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian dalam Media Sharing SIG di Semarang, Kamis (15/12) mengatakan, hal tersebut dikarenakan integrasi keduanya dapat menciptakan efisiensi dan perluasan pasar hingga 70%.
Selain itu, dapat mengurangi biaya operasional karena mengurangi pengiriman barang dari Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar Jawa.
“Integrasi ini adalah next stage. Integrasi Baturaja memberikan nilai positif ke Semen Indonesia dari sisi penguasaan pasarnya,” ujarnya, dikutip Jumat (16/12/2022).
Untuk diketahui, integrasi Semen Baturaja ke dalam Semen Indonesia Grup dilakukan melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Di mana nantinya, pemerintah akan mengalihkan sebanyak 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) atau sejumlah 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR).
Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja, perseroan berfokus dalam mengoptimalkan utilisasi produksi. Selain meningkatkan penetrasi di pasar domestik, SMGR juga akan menggencarkan ekspor ke negara-negara destinasi atau captive market perseroan.
Andriano membeberkan, negara tujuan ekspor terbesar perseroan yakni China, Asia Selatan, Bangladesh, Australia dan Taiwan. Bahkan, saat ini perseroan mulai melakukan ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS).
“Di domestik fokus kami adalah mematangkan portofolio di seluruh wilayah Indonesia, ini akan kami perkuat untuk mengelola pasar secara mikro,” tandasnya.
Pada periode Januari hingga September 2022, SIG mencatatkan peningkatan kinerja positif dengan membukukan laba bersih Rp1,65 triliun. EBITDA perseroan tercatat naik 0,6% menjadi Rp5,73 triliun dan marjin laba bersih naik 1,0% menjadi 6,5% dibanding tahun 2021.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian dalam Media Sharing SIG di Semarang, Kamis (15/12) mengatakan, hal tersebut dikarenakan integrasi keduanya dapat menciptakan efisiensi dan perluasan pasar hingga 70%.
Selain itu, dapat mengurangi biaya operasional karena mengurangi pengiriman barang dari Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar Jawa.
“Integrasi ini adalah next stage. Integrasi Baturaja memberikan nilai positif ke Semen Indonesia dari sisi penguasaan pasarnya,” ujarnya, dikutip Jumat (16/12/2022).
Untuk diketahui, integrasi Semen Baturaja ke dalam Semen Indonesia Grup dilakukan melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Di mana nantinya, pemerintah akan mengalihkan sebanyak 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) atau sejumlah 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR).
Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja, perseroan berfokus dalam mengoptimalkan utilisasi produksi. Selain meningkatkan penetrasi di pasar domestik, SMGR juga akan menggencarkan ekspor ke negara-negara destinasi atau captive market perseroan.
Andriano membeberkan, negara tujuan ekspor terbesar perseroan yakni China, Asia Selatan, Bangladesh, Australia dan Taiwan. Bahkan, saat ini perseroan mulai melakukan ekspor ke pasar Amerika Serikat (AS).
“Di domestik fokus kami adalah mematangkan portofolio di seluruh wilayah Indonesia, ini akan kami perkuat untuk mengelola pasar secara mikro,” tandasnya.
Pada periode Januari hingga September 2022, SIG mencatatkan peningkatan kinerja positif dengan membukukan laba bersih Rp1,65 triliun. EBITDA perseroan tercatat naik 0,6% menjadi Rp5,73 triliun dan marjin laba bersih naik 1,0% menjadi 6,5% dibanding tahun 2021.
(ind)
tulis komentar anda