Dihantui Kepanikan, IHSG Hari Ini Masih Berpotensi Menguat ke 6.740
Jum'at, 06 Januari 2023 - 07:35 WIB
IHSG hari ini masih berpotensi menguat. Foto/FaisalRahman/MPI
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ( IHSG ) hari ini masih berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan akhir pekan. Pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.639-6.740.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan, kondisi perdagangan kemarin terbilang kurang bagus, sehingga IHSG melemah dengan persentase yang cukup besar, dan terjadi peningkatan nilai transaksi. Kondisi itu mulai memperlihatkan gejala panic selling.
"Kejatuhan saham-saham big banks pada outlook kemarin memang terjadi, namun tekanan terbesar datang dari sektor pertambangan. Dan kami melihat bahwa sentimen penggeraknya masih sekitar pembatasan ekspor-impor dan lainnya," tulis William dalam analisisnya, Jumat (6/1/2023).
Walaupun sentimennya negatif, namun pergerakan harga komoditas masih menunjukkan penguatan sehingga saham-saham ini menurut William masih menarik. Investor hanya perlu menunggu saat pelemahan mulai terbatas dan membentuk demand zone sehingga pembelian bisa dilakukan.
"Secara teknikal, indikator MACD kembali dead cross mengindikasikan potensi pelemahan. Namun secara historis pada area demand zone ini, dengan batas pada 6.639, IHSG berhasil rebound," jelas dia.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar 159,39 poin (2,34%) menuju 6.653 pada perdagangan hari Kamis 5 Januari 2023. Sebanyak 90 saham menguat, 518 saham menurun, dan 94 saham tidak mengalami perubahan.
Nilai transaksi mencapai Rp14,2 triliun (all market). Nilai transaksi itu mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya sehingga terdeteksi panic selling.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan, kondisi perdagangan kemarin terbilang kurang bagus, sehingga IHSG melemah dengan persentase yang cukup besar, dan terjadi peningkatan nilai transaksi. Kondisi itu mulai memperlihatkan gejala panic selling.
"Kejatuhan saham-saham big banks pada outlook kemarin memang terjadi, namun tekanan terbesar datang dari sektor pertambangan. Dan kami melihat bahwa sentimen penggeraknya masih sekitar pembatasan ekspor-impor dan lainnya," tulis William dalam analisisnya, Jumat (6/1/2023).
Walaupun sentimennya negatif, namun pergerakan harga komoditas masih menunjukkan penguatan sehingga saham-saham ini menurut William masih menarik. Investor hanya perlu menunggu saat pelemahan mulai terbatas dan membentuk demand zone sehingga pembelian bisa dilakukan.
"Secara teknikal, indikator MACD kembali dead cross mengindikasikan potensi pelemahan. Namun secara historis pada area demand zone ini, dengan batas pada 6.639, IHSG berhasil rebound," jelas dia.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar 159,39 poin (2,34%) menuju 6.653 pada perdagangan hari Kamis 5 Januari 2023. Sebanyak 90 saham menguat, 518 saham menurun, dan 94 saham tidak mengalami perubahan.
Nilai transaksi mencapai Rp14,2 triliun (all market). Nilai transaksi itu mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya sehingga terdeteksi panic selling.
(uka)
tulis komentar anda