Dituding Nafsu Impor Beras, Buwas: Tak Ada Untung, yang Ada Stress

Jum'at, 20 Januari 2023 - 15:19 WIB
loading...
Dituding Nafsu Impor Beras, Buwas: Tak Ada Untung, yang Ada Stress
Dirut Bulog Budi Waseso menjawab tudingan soal cari untung dari impor beras. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas geram lantaran pihaknya dituding "nafsu" melakukan impor beras . Padahal, langkah tersebut merupakan penugasan pemerintah kepada perusahaan.



Saat ini Bulog berupaya mendatangkan 500.000 ton beras dari beberapa negara. Per awal Januari tahun ini serapan beras impor baru mencapai 120.000 ton, dan sisanya masih dalam tahap pengiriman.

Buwas mengatakan pihaknya tidak mencari keuntungan atas aksi korporasi tersebut. Impor adalah penugasan negara, maka Bulog tidak mendapat keuntungan layaknya BUMN yang berorientasi pada bisnis atau komersialisasi.

"Saya sekali lagi, tidak ngarang-ngarang, makanya saya selalu keras terhadap permasalahan ini, yang berkali-kali disampaikan dituding Bulog nafsu untuk mengimpor, siapa yang nafsu? Apa untungnya buat Bulog impor, nggak ada," ucap Buwas saat konferensi pers di gedung Bulog, Jumat (20/1/2023).

Buwas mengaku kegiatan impor adalah kegiatan yang rumit, bahkan memusingkan direksi Bulog. Di sisi keuangan, perusahaan harus melakukan pinjaman atau utang untuk bisa melaksanakan penugasan tersebut.

Terkait pinjaman, Buwas enggan merinci nominal yang didapatkan hingga berapa dana yang digelontorkan untuk menyerap ratusan ton beras dari sejumlah negara itu.

"Nah itu Bulog mulai parno katanya, parno apaan? Kita ini tugas dari negara kok, jadi nggak ada (cari untung). Justru di kala ada tugas impor kita yang stress, tahu enggak?," kata dia.

Buwas mengaku ada permasalahan teknis saat beras masuk ke Indonesia, misalnya, antrean kapal hingga proses bongkar di pelabuhan. Semua masalah itu tetap dipikirkan agar tidak menghambat atau mengganggu proses distribusi ke pasar.



"Emang gampang untuk impor? Begitu mau datang aja kita minggir, anteran kapalnya kapan bisa bongkar, belum lagi kalau hujan nanti gimana? Belum lagi angkutannya seperti apa, banyak yang kita pikirkan, jadi tidak gampang," ucapnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)