Survei Membuktikan PNM Mekaar Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga dan Kepemimpinan Perempuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada ( UGM ) melakukan riset untuk mengetahui dampak kehadiran PNM Mekaar , terutama terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan kepemimpinan perempuan. Riset yang dilakukan dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif ini dilakukan dalam rentang Mei-Agustus 2022.
"Khususnya untuk interview dan survei riset dilakukan di delapan provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan” ujar Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, dilansir dari keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan FGD, in depth interview terhadap nasabah, serta account officer yang merupakan garda terdepan PNM dalam melayani nasabah Mekaar. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.600 responden nasabah Mekaar.
Wawan mengungkapkan, hasil riset menunjukkan empat kontribusi penting PNM Mekaar terhadap penguatan ekonomi keluarga dan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan di masyarakat.
Pertama, kata Wawan, program bantuan akses permodalan yang ditawarkan oleh PNM Mekaar telah berkontribusi pada penguatan kapasitas ekonomi para nasabah, dan bahkan menjadi katup penyelamat di era krisis terutama dalam kurun waktu dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 terjadi.
Kedua, lanjutnya, melalui PNM Mekaar perempuan menemukan ruang dan momentum untuk penguatan kapasitas dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks kelompok maupun kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
"Ini menjadi kunci dalam transformasi peran perempuan dalam ranah privat dan publik," ucapnya.
Dia menambahkan, yang ketiga, karakter program PNM Mekaar yang bertumpu pada semangat pemberdayaan perempuan berbasis komunitas telah mendorong kapasitas kepemimpinan mereka terutama bagi para nasabah yang berperan sebagai ketua kelompok.
Kemudian yang terakhir, berdasarkan hasil survei, selain untuk mengembangkan usaha yang dijalankan, para nasabah PNM Mekaar menggunakan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebesar 84%, biaya kesehatan keluarga mencapai 65%, serta membayar hutang menyentuh angka 65%.
Data hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 41% responden menyatakan usahanya stabil, sementara 35% responden berpendapat mengalami peningkatan kondisi ekonomi.
Wawan menuturkan, tantangan bagi pengembangan Program PNM Mekaar adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital. Menurutnya, jalan menuju adaptasi digital tidaklah mudah, mengingat jumlah responden yang memiliki rekening bank masih terbatas yakni sebanyak 35%.
"Ini menunjukkan masih terbatasnya kesiapan infrastruktur teknologi baik yang dimiliki oleh individu nasabah, maupun sebagai akibat kondisi geografis, serta konteks sosial dan budaya yang beragam," pungkasnya.
"Khususnya untuk interview dan survei riset dilakukan di delapan provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan” ujar Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, dilansir dari keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan FGD, in depth interview terhadap nasabah, serta account officer yang merupakan garda terdepan PNM dalam melayani nasabah Mekaar. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.600 responden nasabah Mekaar.
Wawan mengungkapkan, hasil riset menunjukkan empat kontribusi penting PNM Mekaar terhadap penguatan ekonomi keluarga dan pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan di masyarakat.
Pertama, kata Wawan, program bantuan akses permodalan yang ditawarkan oleh PNM Mekaar telah berkontribusi pada penguatan kapasitas ekonomi para nasabah, dan bahkan menjadi katup penyelamat di era krisis terutama dalam kurun waktu dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 terjadi.
Kedua, lanjutnya, melalui PNM Mekaar perempuan menemukan ruang dan momentum untuk penguatan kapasitas dalam pengambilan keputusan, baik dalam konteks kelompok maupun kehidupan sehari-hari dalam keluarga.
"Ini menjadi kunci dalam transformasi peran perempuan dalam ranah privat dan publik," ucapnya.
Dia menambahkan, yang ketiga, karakter program PNM Mekaar yang bertumpu pada semangat pemberdayaan perempuan berbasis komunitas telah mendorong kapasitas kepemimpinan mereka terutama bagi para nasabah yang berperan sebagai ketua kelompok.
Kemudian yang terakhir, berdasarkan hasil survei, selain untuk mengembangkan usaha yang dijalankan, para nasabah PNM Mekaar menggunakan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebesar 84%, biaya kesehatan keluarga mencapai 65%, serta membayar hutang menyentuh angka 65%.
Data hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 41% responden menyatakan usahanya stabil, sementara 35% responden berpendapat mengalami peningkatan kondisi ekonomi.
Wawan menuturkan, tantangan bagi pengembangan Program PNM Mekaar adalah penguatan inklusi keuangan melalui transformasi digital. Menurutnya, jalan menuju adaptasi digital tidaklah mudah, mengingat jumlah responden yang memiliki rekening bank masih terbatas yakni sebanyak 35%.
"Ini menunjukkan masih terbatasnya kesiapan infrastruktur teknologi baik yang dimiliki oleh individu nasabah, maupun sebagai akibat kondisi geografis, serta konteks sosial dan budaya yang beragam," pungkasnya.
(uka)