Drama PHK di Awal Tahun 2023, Mulai dari Spotify hingga IBM

Jum'at, 27 Januari 2023 - 21:15 WIB
loading...
Drama PHK di Awal Tahun 2023, Mulai dari Spotify hingga IBM
Di awal tahun banyak perusahaan dunia yang harus melakukan PHK. Foto/Ilustrasi/Canva
A A A
JAKARTA - Pemulihan ekonomi global pasca-pandemi Covid-19 pada tahun 2022 terhambat karena adanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Kondisi itu menyebabkan gangguan rantai pasok dan berimplikasi pada melemahnya perekonomian di beberapa.



Pelemahan ekonomi hingga permintaan pasar yang terkoreksi, praktis membuat beberapa perusahaan tidak jarang yang mengambil langkah pemutusan hubungan kerja, alias PHK . Bahkan beberapa perusahaan raksasa pun tidak terelakan untuk mengambil langkah yang sama.

Pada tahun 2023, ekonom hingga pejabat dunia sudah memberikan kabar bahwa kondisi perekonomian pada tahun 2023 masih belum cukup optimal untuk pulih pascapandemi. Bahkan pada awal tahun ini, beberapa perusahaan sudah mulai melanjutkan tren PHK, karena kondisi belum menunjukkan pemulihan.

Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun, pada awal tahun ini setidaknya tercatat sudah lebih dari 30 ribu pekerja yang terdampak PHK. Kondisi ini bahkan bisa terus bertambah sepanjang tahun 2023. Beberapa perusahaan yang mengambil langkah PHK seperti, perusahaan induk Google yakni Alphabet, McDonald, Goldman Sachs, Microsoft, Amazon, hingga Vox Media.

Selain beberapa di atas, beberapa perusahaan berikut juga melakukan PHK pada awal tahun 2023, seperti:

1. Spotify
Perusahaan teknologi ini melakukan PHK pada beberapa karyawannya. Namun tidak diketahui jumlah persisnya berapa karyawan yang terkena PHK, yang pasti perusahaan tersebut setidaknya melakukan PHK terhadap 38 karyawannya untuk di kantor Swedia.

Melansir The Straits Times, jumlah karyawan Spotify saat ini jumlahnya 9.800 karyawan per kuartal III-2022. Saat ini dikabarkan bahwa salah satu divisi yang terdampak PHK massal ini adalah editorial podcast.

2. Ford
Ford Motor Company juga dikabarkan mengambil langkah PHK terhadap beberapa karyawan. Kabar PHK karyawan Ford ini juga disebutkan ada 3.200 pekerja yang kemungkinan terdampak PHK. PHK yang dilakukan oleh Ford disebabkan karena meningkatnya biaya produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan produksi perlambatan ekonomi menjadi sumbunya.

"Jika negosiasi antara dewan pekerja dan manajemen dalam beberapa minggu mendatang tidak menjamin masa depan pekerja, kami akan bergabung dalam proses tersebut (PHK). Kami tidak akan menahan diri dari langkah-langkah yang dapat berdampak serius pada perusahaan, tidak hanya di Jerman tetapi juga di seluruh Eropa," kata Serikat Pekerjaan Jerman, IG Metall dikutip dari Reuters, Kamis (26/1/2023).

3. Goldman Sachs
The Goldman Sachs Group Inc juga membawa kabar yang buruk tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pada bulan Januari 2023 bank ini sudah memberhentikan karyawannya sebanyak 3.200 pekerja. Keputusan itu dikarenakan kemerosotan dalam aktivitas pembuatan kesepakatan global. Pada akhir kuartal III tahun 2022, jumlah karyawannya 50 ribu.

4. Google
Induk Usaha Google dikabarkan memberhentikan 6% pekerja atau setara dengan 12.000 di seluruh area dan wilayah. Selain itu secara spesifik perusahaan teknologi raksasa ini juga melakukan PHK di negara bagian California, Amerika Serikat.

Diketahui PHK ini berlaku untuk beberapa posisi, mulai dari direktur hingga tukang terapi pijat'in-house' Google. Hal ini merupakan PHK massal terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perusahaan.

5. IBM
Perusahaan teknologi IBM Corp juga harus mengambil langkah PHK kepada 3.900 karyawanya. Keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari adanya pengurangan aset dan pendapatan kuartal ke empat yang datar. "(Kami) berkomitmen untuk merekrut untuk penelitian dan pengembangan yang dihadapi klien," katanya, dikutip Reuters.



Bahkan perusahaan teknologi IBM Corp juga harus membayar uang kompensasi terhadap para karyawannyanya sebesar USD300 juta pada periode Januari - Maret.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5401 seconds (0.1#10.140)