Australia Pertahankan Suku Bunga Acuan

JAKARTA - Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) mempertahankan suku bunga acuan stabil pada rekor rendah 2,0%, tetapi dolar Australia menguat.

"Ada banyak faktor yang mempengaruhi mata uang. Salah satunya data besok, produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2015, yang mungkin akan sangat kuat," kata analis di Moody`s Analytics Matthew Circosta seperti dilansir dari CNBC, Selasa (2/6/2015).

Kendati demikian, menurut dia, dolar Australia akan terus menguat karena terkoreksinya dolar Aussie datang dalam beberapa bulan ke depan karena Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunganya.

Sebanyak 24 ekonom yang disurvei Reuters telah memperkirakan RBA akan mempertahankan suku bunga, namun delapan ekonom mengatakan suku bunga dapat dipangkas menjadi 1,75% atau lebih rendah pada Desember jika investasi bisnis nonpertambangan tetap stabil.

Meskipun RBA meyakini bahwa penurunan lebih lanjut dalam mata uang lokal mungkin baik dan diperlukan, namun dolar Australia menguat 0,4% menjadi USD0,7654 dari sebelum rilis suku bunga di USD0,7628.

Ahli strategi pasar di IG Stan Shamu dalam sebuah catatannya mengatakan, pedagang percaya RBA tidak melakukan langkah cukup untuk mendorong dolar Aussie lebih rendah. Tapi dia memperkirakan mata uang lokal akan naik meski masih dalam tren penurunan.