Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Dibuka Variatif
loading...
Indeks utama Wall Street hari ini, Selasa (31/1/2023) dibuka variatif. Foto/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street hari ini, Selasa (31/1/2023) dibuka variatif. Sejumlah kinerja keuangan perusahaan di akhir tahun menjadi perhatian pasar, terlebih menjelang pengumuman suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melandai 0,01% di 33.552,27; S&P 500 (SPX) naik 0,18% di 4.025,10; dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,13% menjadi 11.408,48.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain AO Smith menguat 10,32% di USD65,70, Pentair tumbuh 6,66% di USD54,08, dan General Motors naik 5,89% di USD38,43.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Principal Financial merosot 4,33% di USD89,34, Micron melemah 3,66% di USD59,45, dan Philips 66 turun 4,25% di USD101,90.
Musim pendapatan kuartal keempat menjadi fokus investor. Sejumlah prospek dan rilis kinerja keuangan seperti Caterpillar Inc, McDonald's, hingga Pfizer, menunjukkan bahwa lonjakan inflasi masih membutuhkan ‘pemadam’ yaitu kebijakan suku bunga The Fed.
Besok ketahanan Wall Street juga akan diuji setelah The Fed mengumumkan strateginya untuk menjinakkan inflasi tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung akan menekan valuasi sektor teknologi dan sejumlah saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya.
Investor bertaruh ada kenaikan 25 basis poin (bps) pada akhir pertemuan dua hari bank sentral AS, dan puncaknya diperkirakan mencapai 5% pada Juni 2023 mendatang.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melandai 0,01% di 33.552,27; S&P 500 (SPX) naik 0,18% di 4.025,10; dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,13% menjadi 11.408,48.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain AO Smith menguat 10,32% di USD65,70, Pentair tumbuh 6,66% di USD54,08, dan General Motors naik 5,89% di USD38,43.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Principal Financial merosot 4,33% di USD89,34, Micron melemah 3,66% di USD59,45, dan Philips 66 turun 4,25% di USD101,90.
Musim pendapatan kuartal keempat menjadi fokus investor. Sejumlah prospek dan rilis kinerja keuangan seperti Caterpillar Inc, McDonald's, hingga Pfizer, menunjukkan bahwa lonjakan inflasi masih membutuhkan ‘pemadam’ yaitu kebijakan suku bunga The Fed.
Besok ketahanan Wall Street juga akan diuji setelah The Fed mengumumkan strateginya untuk menjinakkan inflasi tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung akan menekan valuasi sektor teknologi dan sejumlah saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya.
Investor bertaruh ada kenaikan 25 basis poin (bps) pada akhir pertemuan dua hari bank sentral AS, dan puncaknya diperkirakan mencapai 5% pada Juni 2023 mendatang.
(ind)
Explore More