Wow, Pengunjung Sarinah Tembus 7,5 Juta dalam 9 Bulan

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan Sarinah sudah tembus 7,5 juta orang. Angka tersebut tercatat sepanjang 9 bulan terakhir.

Menurut Erick, mal Sarinah memang di desain sebagai etalase produk atau brand lokal. Sehingga, dirancang untuk menarik pengunjung lokal maupun mancanegara.

"Sarinah menjadi destinasi turis mancanegara dan turis lokal. Ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi pemerintah untuk mendatangkan lebih banyak kunjungan," ujarnya saat peresmian Sarinah Duty Free, Rabu (1/2/2023).

Erick memastikan Sarinah dibangun untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Langkah itu menjadi upaya pemerintah menekan potensi resesi di sektor pariwisata akibat Covid-19 dengan menguatkan bisnis usaha mikro. Produk UMKM juga diperkuat untuk menarik turis asing lebih banyak ke Indonesia.

Saat peresmian Sarinah Duty Free, Erick bilang, PT Sarinah (Persero) tidak hanya berupaya menjadikan mal peninggalan presiden Soekarno itu sebagai fasilitas Duty Free bagi wisatawan asing dan para diplomat negara-negara mitra di Indonesia.

"Pembukaan Sarinah Duty Free, kita menyediakan destinasi untuk shopping nggak cuma untuk turis lokal tapi juga turis mancanegara dan tentu saja teman-teman diplomat kita untuk mengakses fasilitas Duty Free di Jakarta," tuturnya.

"Kita punya kerja sama antara Duty Free dan Sarinah sengat win-win operation. Karena Indonesia punya pasar besar untuk mendukung produk Indonesia secara lokal dan global. Ini kerja sama yang kita inginkan," tandasnya.



Selama 56 tahun mal Sarinah berdiri di Ibu Kota Jakarta. Pusat perbelanjaan pertama dan tertua yang diresmikan pada 15 Agustus 1966 itu menjadi jendela kekayaan budaya Indonesia.

Gedung Sarinah yang berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1962 di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Soekarno juga sosok yang menggagas berdirinya pusat perbelanjaan Sarinah.