Negara Berkembang Diramal Lebih Cepat dari Negara Maju

Kamis, 25 Juni 2015 - 13:22 WIB
Negara Berkembang Diramal Lebih Cepat dari Negara Maju
Negara Berkembang Diramal Lebih Cepat dari Negara Maju
A A A
NEW YORK - Pasar negara berkembang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari negara maju, dan India diperkirakan akan menjadi ekonomi terbesar ketiga pada 2030 di dunia setelah China dan Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari IBNlive, Kamis (25/6/2015), berdasarkan Economist Intelligence Unit (EIU), pasar negara berkembang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari negara maju. Hasilnya, negara-negara berkembang seperti China dan India cenderung menyalip menjadi pemimpin global saat ini seperti Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat.

"China diperkirakan akan menyalip Amerika Serikat pada 2026 PDB nominal dalam dolar AS dan mempertahankan posisinya sebagai ekonomi terbesar pada 2050. India diperkirakan akan bergerak naik peringkat ke posisi ketiga, dengan pertumbuhan riil rata-rata mendekati 5% sampai 2050," kata laporan EIU.

Pada 2030, tiga ekonomi dunia akan menjadi Amerika Serikat, China, dan India. Sementara, pasar negara berkembang lainnya, seperti Indonesia dan Meksiko, akan masuk dalam 10 besar pada 2050, menyalip ekonomi seperti Italia dan Rusia.

Selain China, Amerika Serikat dan India, 10 negara pada 2050 nilai tukar pasar akan ditempati oleh Indonesia (4), Jepang (5), Jerman (6), Brasil (7), Meksiko (8), Inggris (9) dan Prancis (10).

Pertumbuhan China dan India pada 2050 akan menjadi negara lebih kaya daripada lima negara di belakangnya(Indonesia, Jerman, Jepang, Brasil, dan Inggris) disatukan. "Ini akan mewakili skala kekayaan relatif untuk sisa sepuluh yang unik dalam sejarah," kata laporan tersebut.

"Mengingat kekuatan ekonomi China dan India, mereka akan mengambil peran lebih besar dalam mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, keamanan internasional dan tata kelola ekonomi global," judul laporan EIU teersebut.

Namun, meskipun prospek pertumbuhan yang rendah pada negara maju tidak dapat diabaikan, sebagai daya beli konsumen di wilayah ini akan tetap secara signifikan lebih tinggi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6243 seconds (0.1#10.140)