Perang Ukraina, Ini Dukungan Ekonomi yang Diberikan China ke Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - China telah menjadi mitra dagang yang semakin penting bagi Rusia karena berhasil meringankan dampak sanksi ekonomi sejumlah negara sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina. Melansir BBC, lantas dukungan apa yang diberikan China ke Rusia.
1. Mitra Dagang Penting Rusia
Setelah Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat memberlakukan sanksi tegas terhadap Rusia dengan melarang impor minyak dan ekspor produk teknologi tinggi. Banyak perusahaan Barat memutuskan hubungan dengan Rusia.
Perdagangan dengan negara-negara AS, Inggris, dan Uni Eropa (UE) merosot selama tahun 2022. Namun di sisi lain, perdagangan China dengan Rusia mencetak rekor tertinggi menecapai USD190 miliar pada tahun 2022 - peningkatan 30% dari tahun sebelumnya.
Impor Rusia dari China meningkat 13% menjadi USD76 miliar dan ekspor ke China meningkat sebesar 43% menjadi USD114 miliar. Di saat perdagangan Rusia dengan negara-negara Barat anjlok tahun lalu China menjadi mitra dagang terpenting.
2. China Impor Migas Rusia
Hampir setengah dari pendapatan tahunan Rusia berasal dari migas dan penjualannya ke negara-negara UE anjlok selama setahun terakhir karena gempuran sanksi. Namun telah berhasil ditutup dengan peningkatan penjualan ke Asia.
Rusia mengekspor gas minyak cair dua kali lebih banyak ke China pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun 50% lebih gas alam dialirkan melalui pipa Power of Siberia, dan 10% lebih berupa minyak mentah.
Pengiriman migas itu imbas dari sanksi G7 bersama dengan Uni Eropa dan Australia yang memberlakukan batasan harga minyak Rusia yang diangkut melalui laut di seluruh dunia. Tetapi China menolak untuk mematuhinya dan membeli minyak mentah Rusia dengan harga diskon.
Bahkan Kedua negara sepakat untuk membangun pipa gas baru, yakni Pipa Siberia 2 yang telah beroperasi pada 2019, di bawah kontrak 30 tahun senilai lebih dari USD400 miliar.
1. Mitra Dagang Penting Rusia
Setelah Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat memberlakukan sanksi tegas terhadap Rusia dengan melarang impor minyak dan ekspor produk teknologi tinggi. Banyak perusahaan Barat memutuskan hubungan dengan Rusia.
Perdagangan dengan negara-negara AS, Inggris, dan Uni Eropa (UE) merosot selama tahun 2022. Namun di sisi lain, perdagangan China dengan Rusia mencetak rekor tertinggi menecapai USD190 miliar pada tahun 2022 - peningkatan 30% dari tahun sebelumnya.
Impor Rusia dari China meningkat 13% menjadi USD76 miliar dan ekspor ke China meningkat sebesar 43% menjadi USD114 miliar. Di saat perdagangan Rusia dengan negara-negara Barat anjlok tahun lalu China menjadi mitra dagang terpenting.
2. China Impor Migas Rusia
Hampir setengah dari pendapatan tahunan Rusia berasal dari migas dan penjualannya ke negara-negara UE anjlok selama setahun terakhir karena gempuran sanksi. Namun telah berhasil ditutup dengan peningkatan penjualan ke Asia.
Rusia mengekspor gas minyak cair dua kali lebih banyak ke China pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun 50% lebih gas alam dialirkan melalui pipa Power of Siberia, dan 10% lebih berupa minyak mentah.
Pengiriman migas itu imbas dari sanksi G7 bersama dengan Uni Eropa dan Australia yang memberlakukan batasan harga minyak Rusia yang diangkut melalui laut di seluruh dunia. Tetapi China menolak untuk mematuhinya dan membeli minyak mentah Rusia dengan harga diskon.
Bahkan Kedua negara sepakat untuk membangun pipa gas baru, yakni Pipa Siberia 2 yang telah beroperasi pada 2019, di bawah kontrak 30 tahun senilai lebih dari USD400 miliar.
(nng)