Solar Campur BBN, RI Bisa Hemat Impor BBM 1,5 Juta KL

Selasa, 18 Agustus 2015 - 14:13 WIB
Solar Campur BBN, RI Bisa Hemat Impor BBM 1,5 Juta KL
Solar Campur BBN, RI Bisa Hemat Impor BBM 1,5 Juta KL
A A A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS) Bayu Krisnamurthi mengatakan, Indonesia akan mampu menghemat 1,5 juta kiloliter (KL) impor bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut karena kewajiban penggunaan solar dicampur dengan bahan bakar nabati (BBN) sebanyak 15%.

"Kita akan hemat sekitar 1,5 juta KL. Jumlah itu yang digantikan biofuel setara dengan 1,5 juta KL yang tidak diimpor," kata dia di Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Dengan begitu, dia menjelaskan, pemerintah bisa menghemat anggaran untuk impor BBM, sehingga dana impor BBM bisa dialokasikan ke proyek lain.

"Kalau sekarang saja bisa hemat 1,5 juta KL, coba dikali dengan harganya sekarang. Pasti penghematan untuk anggarannya banyak. Sampai akhir tahun, kita hemat dari impor," kata Bayu.

Di sisi lain, menurut Bayu, penggunaan solar yang dicampur dengan BBN memberi sentimen positif bagi dunia usaha dan industri karena produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.

"Kalau industri dalam negeri semakin berkompetisi untuk mengembangkan produk hilir, dan mengembangkan nilai tambah dalam negeri, maka perhitungannya akan lebih detail," ujarnya.

Pencampuran tersebut juga mendukung para petani sawit agar harganya bersaing di pasaran.

"Ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Pengembangan pasar pakai biofuel, sifatnya lebih fundamental, yaitu untuk mendukung pelaku usahanya khusus untuk perkebunan rakyat," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6744 seconds (0.1#10.140)