Ingin Masuk Pasar Teluk, RI Ketuk Dulu Pintu Arab Saudi

Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:13 WIB
loading...
Ingin Masuk Pasar Teluk,...
Dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, serta kunjungan jemaah haji dan umrah lebih dari 10 juta kunjungan per tahun, Arab Saudi adalah pasar segmen khusus yang perlu diperhatikan oleh pengusaha Indonesia. Foto/Dok SINDO
A A A
JAKARTA - Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia masih merupakan komoditas unggulan yang dapat terus didorong ekspornya ke berbagai negara di tengah pandemi Covid-19, termasuk Arab Saudi yang dapat menjadi pintu masuk pasar negara-negara Teluk.

“Melihat kondisi Arab Saudi yang merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia, para pelaku usaha diharapkan aktif mencari peluang pasar ekspor dengan terus berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi,” ujar Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono dalam keterangan resminya, Jumat (17/7/2020). (Baca juga: Tetap Semangat, Pasar Dunia Masih Butuh Produk Mamin Indonesia )

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menyampaikan, Arab Saudi merupakan salah satu pintu masuk bagi produk Indonesia yang ingin menjajaki pasar di kawasan teluk.

“Dengan jumlah penduduk lebih dari 30 juta jiwa, serta kunjungan jemaah haji dan umrah yang hampir pasti setiap tahunnya lebih dari 10 juta kunjungan, Arab Saudi adalah pasar segmen khusus (captive market) yang perlu diperhatikan oleh pengusaha Indonesia,” jelasnya.

Menurut Kasan, hal lain yang menjadikan Arab Saudi menjadi pasar potensial bagi Indonesia adalah pola konsumsi masyarakatnya. “Konsumsi masyarakat Arab Saudi yang kini meningkat cukup tinggi menjadikannya sebagai salah satu pasar yang menjanjikan bagi berbagai produk makanan dari Indonesia,” ungkapnya.

Saat ini, regulasi impor makanan di Arab Saudi mengalami perubahan yang dinamis. Setiap perusahaan makanan, utamanya yang terkait ayam, daging, dan ikan, perlu mendaftarkan diri dan melakukan self assessment.

Selain itu, perusahaan tersebut harus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang sudah bekerja sama dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA).

Meski demikian, menurut Atase Perdagangan Riyadh Erwansyah, dinamika perubahan aturan tersebut merupakan tantangan positif bagi pengusaha di Indonesia.

"Bila pengusaha Indonesia bisa menembus pasar Arab Saudi, maka dipastikan akan lebih mudah melakukan penetrasi ke negara-negara tetangga lainnya di kawasan teluk," Ujar Riyadh

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada Januari-Mei 2020 tercatat sebesar USD1,81 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada Januari-Mei 2020 sebesar USD597,76 juta, atau meningkat 0,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi tahun 2019 senilai USD5,07 miliar.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)