Kiat Survei Sebelum Membeli Rumah Bekas

Rabu, 16 September 2015 - 10:10 WIB
Kiat Survei Sebelum Membeli Rumah Bekas
Kiat Survei Sebelum Membeli Rumah Bekas
A A A
Apabila mencari rumah bekas atau seken, sudah sepatutnya Anda tidak percaya begitu saja semua informasi yang diberikan penjual. Anda perlu mengecek kebenaran informasi tersebut dengan melakukan pengecekan rumah tersebut dan survei ke lingkungan sekitar.

Properti memiliki sifat tak bergerak atau immobility . Oleh karena itu, faktor penggerak nilai, harga, prospek, dan masa depan properti adalah kegiatan manusia, budaya, dan jumlah uang yang beredar di lokasi tersebut.

Jika lingkungan di sekitar lokasi penuh dengan kegiatan ekonomi dan komersial, maka properti tersebut akan sangat prospektif dan produktif. Untuk mendapat properti yang memiliki prospek investasi yang baik, ada sejumlah hal yang perlu disurvei sebelum memutuskan untuk membeli properti tersebut. Nah yang utama adalah perkembangan area.

Perhatikan perkembangan area tersebut, terutama bagaimana pembangunan kota, jumlah populasi penduduk, dan pendapatan per kapitanya. Bila pembangunan dan pertambahan populasi di wilayah tersebut cukup masif, apalagi didukung daya beli yang tinggi, maka kawasan yang Anda incar memiliki potensi yang besar untuk investasi properti.

Jika Anda membeli rumah bekas, cobalah tanyakan berapa nilai perolehan pada waktu membelinya. Rumah yang baik, berarti terletak di kawasan yang berkembang, naik sekitar dua kali lipat dalam lima tahun. Bisa juga secara sekilas membandingkan antara nilai perolehan apabila Anda membelinya dengan harga rumah tersebut dikontrakkan.

Kisaran yang bagus, apabila nilai perolehan rumah di antara 20 hingga 30 kali lipat dari harga kontrak rumah tersebut. Bila kurang dari itu, pertimbangkan faktor lainnya dalam membelinya. Selain itu, perhatikan lokasi dan aksesibilitas. “Lokasi, lokasi, lokasi” adalah rumus umum dalam investasi properti. Namun, saat ini rasanya aksesibilitas lebih penting diperhatikan. Di Jakarta yang supermacet, waktu tempuh lebih penting ketimbang jarak tempuh.

Hal ini tentu terkait dengan infrastruktur jalan kawasan tersebut. Akses transportasi umum juga amat penting dipertimbangkan. Jika Anda harus berangkat kerja ke kantor setiap hari, usahakan rumah seken yang dipilih mudah diakses transportasi umum dan dekat dengan terminal bus atau stasiun kereta api. Kereta api diprediksi menjadi transportasi umum masa depan. Carilah perumahan yang tak jauh dari stasiun kereta api ataupun terminal bus meskipun Anda berencana menggunakan kendaraan pribadi bila menuju kantor.

Kalau memakai ukuran waktu, usahakan maksimal dua jam untuk waktu yang ditempuh menuju ke tempat kerja, lebih dari itu sudah sangat melelahkan. Jangan lupa terkait pengembang (developer) dan reputasinya. Membeli properti jangan hanya tertarik pada harga miring atau iming-iming hadiah dari developer.

Anda perlu juga memeriksa rekam jejak (track record ) si pengembang. Pengembang yang terpercaya akan membuat investasi Anda berkembang. Sementara pengembang nakal, kendati menawarkan harga miring, akan membuat Anda merugi. Saat ini lagi menjamur para pengembang dadakan.

Perhitungkan juga fasilitas dan infrastruktur properti yang Anda incar. Lingkungan yang baik dan prospektif memiliki fasilitas lengkap, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, komersial, hiburan, dan lain-lain. Lihat juga infrastruktur jalan yang menjadi akses kawasan tersebut. Tidak hanya infrastruktur yang telah ada saat ini, juga infrastruktur yang akan dibangun.

Jangan kaget, saat infrastruktur jalan tersebut rampung, nilai properti Anda pun akan ikut melambung. Nah yang juga tak kalah penting adalah lahan yang tersedia. Jumlah lahan (landbank ) yang dimiliki developer bisa menjadi pertimbangan untuk melakukan investasi.

Rendra Hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5102 seconds (0.1#10.140)