BTN Dapat Pinjaman dari ICBC Rp11,4 Triliun

Kamis, 17 September 2015 - 09:41 WIB
BTN Dapat Pinjaman dari ICBC Rp11,4 Triliun
BTN Dapat Pinjaman dari ICBC Rp11,4 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Bank ICBC Indonesia senilai total RMB5 miliar atau setara Rp11,4 triliun.

Pinjaman ini akan dipergunakan untuk menyukseskan pembiayaan program pembangunan sejuta rumah. Kesepakatan pinjaman tersebut langsung ditandatangani oleh Direktur Utama BTN Maryono dan Direktur Utama ICBC Indonesia Shen Xiaoqi.

”Pinjaman bilateral ini akan diberikan secara bertahap selama tiga tahun. Kerja sama ini ditujukan untuk mendukung infrastruktur dan pembangunan perumahan di Indonesia,” ujar Shen usai penandatanganan kerja sama di Jakarta kemarin.

Shen menjelaskan, kerja sama yang ditandatangani bersama BTN meliputi dukungan ICBC dalam pembiayaan infrastruktur dan pembangunan perumahan, pembelian aset KPR BTN, kredit sindikasi, atau pembiayaan lainnya. Sebagai langkah awal, akan ditandatangani perjanjian kerja sama Fasilitas Pinjaman Bilateral senilai Rp1 triliun untuk mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.

Pendanaan tersebut akan memperkuat pendanaan Bank BTN dalam melaksanakan program tersebut. ”Ini merupakan momentum yang sangat penting bagi ICBC Indonesia dalam menjalani perannya untuk menjembatani sektor keuangan antara Indonesia dan China,” kata Shen.

Menurut Shen, kerja sama tersebut menegaskan kembali komitmen ICBC Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam mengembangkan perekonomian di Indonesia. ”ICBC Indonesia berkomitmen untuk fokus pada hal-hal yang menjadi fokus utama Pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah membantu Pemerintah Indonesia dalam penyediaan rumah murah bagi masyarakat Indonesia,” tambah Shen.

Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, kerja sama dengan ICBC ini merupakan tindak lanjut dari rencana perseroan mendukung pembiayaan program satu juta rumah. Menurut dia, dengan menggandeng berbagai pihak dapat memberikan dukungan dalam merealisasikan program tersebut.

Termasuk dalam hal ini dukungan pembiayaan dari ICBC. ”Kami menyambut positif atas terselenggaranya kerja sama dengan ICBC untuk turut mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah bawah,” katanya.

Maryono menjelaskan, saat ini backlog kebutuhan rumah untuk masyarakat belum menunjukkan angka penurun-an tetapi justru sebaliknya semakin bertambah. Artinya terjadi kesenjangan antara ketersediaan rumah dengan kebutuhan rumah di pasar. Pembiayaan ini semoga dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu memecahkan masalah program perumahan di Indonesia.

Dia menambahkan, program satu juta rumah itu bukanlah program Bank BTN tetapi program pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan semua pihak terkait dengan pembiayaan dan pembangunan perumahan di Indonesia, karena program ini diperuntukkan bagi rakyat. ”Kami berharap pihak terkait dengan proyek ini dapat sejalan dalam memberikan dukungannya termasuk apa yang sudah dilakukan ICBC,” jelasnya.

Direktur ICBC Indonesia Jeff SV Eman menuturkan, ICBC Indonesia telah sepakat kerja sama ini akan membantu memperkuat posisi BTN untuk mewujudkan tujuannya, sebagai mortgage bank di Indonesia dan menjadi pendamping pemerintah dalam program rumah untuk rakyat.

”Kami percaya bahwa segmen KPR, di mana BTN adalah pemain kunci, akan tumbuh secara konsisten. Karena memang benar kebutuhan rumah tidak akan pernah berhenti. Trend terhadap kebutuhan ini akan terus tumbuh,” jelasnya.

Kunthi famar sandy
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3263 seconds (0.1#10.140)