Hasil Panen Ajib, Gapoktan Saluyu Binaan Pertagas Genjot Produksi Pupuk Organik

Minggu, 19 Juli 2020 - 22:21 WIB
loading...
Hasil Panen Ajib, Gapoktan Saluyu Binaan Pertagas Genjot Produksi Pupuk Organik
Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan Gapoktan Saluyu mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu, kelompok binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) , bersiap memasuki musim tanam baru. Puas dengan hasil panen pada Juni 2020, kelompok ini semakin aktif mengembangkan pertanian ramah lingkungan.

Kali ini, kelompok yang beranggotakan petani ini memproduksi 16 ton pupuk organik untuk sawah untuk pemupukan 14 hektare lahan sawah. Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan anggota kelompok tani mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik .

"Karena luasan lahan bertambah dari 7 hektare ke 14 hektare, kami perlu meningkatkan tambahan produksi pupuk organik," ungkap Ketua Gapoktan Saluyu Aep, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Minggu (17/7/2020).

Menurut Aep, penggunaan pupuk organik di area lahan sawah kelompoknya terbilang efektif. Bahkan, dibandingkan dengan gapoktan lain yang masih menggunakan 100% pupuk kimia, hasil panen Juni kelompoknya justru lebih baik. Produksi gabah petani musim panen pertama sampai Juni lalu rata-rata 6 ton per hektare. "Hasil ini sudah diakui oleh banyak petani lain," jelasnya.

(Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Petani dan Penyuluh Deli Serdang Gunakan Pupuk Organik)

Ke depan, hasil produksi pupuk organik ini diharapkan mampu dimanfaatkan bukan hanya untuk anggota Gapoktan Saluyu yang saat ini berjumlah 14 orang. Lebih dari itu, Aep berharap pupuk organik produksi kelompoknya akan mampu dimanfaatkan untuk anggota petani lain yang tertarik untuk mengiktui pola pertanian ramah lingkungan.

"Mudah-mudahan pertanian ramah lingkungan ini semakin diterima kelompok petani lain dan kita bisa mengatasi permasalahan lahan pertanian yang selama ini sudah banyak tercemar bahan kimia," harapnya.

Produksi pupuk organik oleh Gapoktan Saluyu ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat oleh para petani. Selain menggunakan kotoran ternak, bahan baku utama pupuk organik Saluyu juga memanfaatkan batang pohon pisang yang dicacah sebagai bahan baku utama.

"Sebanyak 14 petani akan membuat empat klaster untuk proses fermentasi pupuk," ujar Ajur Tajrudin, Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Ajur menambahkan, dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah pelatihan, hasil praktik ini akan bisa dimanfaatkan.

Pupuk organik hasil pelatihan di berikan gratis kepada kelompok sebagai bagian dari CSR Pertagas. Bahan Baku di peroleh dari peternakan di sekitar wilayah Cilamaya (untuk kotoran sapi dan ayam), sedangangkan untuk jerami dan batang bisang didapankan dari areal persawahan milik petani. Untuk saat ini produksi pupuk belum dalam produksi bulanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)