Unjuk Potensi Industri 4.0, Telkom Tampilkan Etalase Ekonomi Indonesia di Hannover Messe 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan 15 BUMN lainnya memanfaatkan secara maksimal ajang pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023, untuk menampilkan etalase ekonomi Indonesia. Belasan BUMN yang berpartisipasi mempromosikan tujuh sektor prioritas di ajang yang berlangsung 17-21 April 2023 tersebut.
Sebagai official partner country, Indonesia menghadirkan Zona National Pavilion dengan konsep Kapal Pinisi, di atas area seluas hampir 3.000 m2. Paviliun Indonesia ini diharapkan dapat membawa pesan Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan.
"Paviliun Indonesia didesain khusus mengikuti bentuk kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan massa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia," ungkap Presiden Joko Widodo pada saat peresmian paviliun Indonesia bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, di Hannover, Senin (17/4) waktu setempat.
Dengan spirit "Infinite Journey", sambung Kepala Negara, Indonesia mengajak berlayar bersama serta mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik. "Karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah," ujar Jokowi.
Kapal Pinisi yang memiliki dua tiang utama mencerminkan fondasi transformasi Indonesia, yaitu hilirisasi industri dan percepatan transisi energi bersih. Kemudian, tujuh buah layar menyimbolkan tujuh sektor prioritas yang dipromosikan meliputi makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. "Percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global," tutur Presiden.
Pada kesempatan tersebut, PT Telkom Indonesia berpartisipasi dengan mengusung pesan yang fokus pada aspek penting transformasi ekonomi Indonesia yang mendorong masyarakat mencapai kedaulatan digital. Telkom Indonesia juga memperkenalkan produk Antares dan MDI Ventures, yang saat ini tengah melaksanakan business matching dengan Antares Global.
Antares hadir sebagai produk dan layanan Internet of Things (IoT) dengan empat pilar utamanya, yakni IoT platform, IoT connectivity, IoT solutions, dan devices. Sementara itu, MDI Ventures adalah venture capitals strategis yang mengelola dana dari sudut yang berbeda, serta berkontribusi pada semua tahapan investasi untuk menjaga efisiensi dan memastikan tidak ada peluang yang tertinggal.
"Kami berharap di ajang ini semakin banyak pihak dan investor yang mengetahui tentang potensi industri 4.0 maupun ekonomi Indonesia secara umum, sehingga semakin banyak perusahaan dan calon mitra yang tertarik bekerja sama baik dengan Telkom maupun perusahaan Indonesia lainnya," kata Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia Fajrin Rasyid.
Menurut Fajrin, keikutsertaan Telkom Indonesia dan 15 BUMN lain di Hannover Messe penting untuk menunjukkan kepada dunia kapabilitas terkini Indonesia dalam industri manufaktur. Indonesia yang diproyeksikan menjadi hub manufaktur penting di masa depan memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Jerman, negara-negara Eropa, dan perusahaan multinasional, untuk mempercepat hilirisasi industri dan transisi energi bersih yang kini sudah mulai dilakukan.
"Potensi besar Indonesia di berbagai sektor dan industri penting untuk diketahui dunia. Karena itu, kehadiran Telkom Indonesia serta BUMN lain sebagai wajah Indonesia diperlukan di ajang internasional seperti ini. Kami yakin ke depannya akan ada lebih banyak kerja sama dan kolaborasi antar-sektor yang disepakati oleh pemerintah, BUMN, dan para pelaku usaha dari Eropa melalui ajang ini," pungkasnya.
Sebagai official partner country, Indonesia menghadirkan Zona National Pavilion dengan konsep Kapal Pinisi, di atas area seluas hampir 3.000 m2. Paviliun Indonesia ini diharapkan dapat membawa pesan Indonesia sebagai land of opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan.
"Paviliun Indonesia didesain khusus mengikuti bentuk kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan massa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia," ungkap Presiden Joko Widodo pada saat peresmian paviliun Indonesia bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, di Hannover, Senin (17/4) waktu setempat.
Dengan spirit "Infinite Journey", sambung Kepala Negara, Indonesia mengajak berlayar bersama serta mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik. "Karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah," ujar Jokowi.
Kapal Pinisi yang memiliki dua tiang utama mencerminkan fondasi transformasi Indonesia, yaitu hilirisasi industri dan percepatan transisi energi bersih. Kemudian, tujuh buah layar menyimbolkan tujuh sektor prioritas yang dipromosikan meliputi makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi. "Percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global," tutur Presiden.
Pada kesempatan tersebut, PT Telkom Indonesia berpartisipasi dengan mengusung pesan yang fokus pada aspek penting transformasi ekonomi Indonesia yang mendorong masyarakat mencapai kedaulatan digital. Telkom Indonesia juga memperkenalkan produk Antares dan MDI Ventures, yang saat ini tengah melaksanakan business matching dengan Antares Global.
Antares hadir sebagai produk dan layanan Internet of Things (IoT) dengan empat pilar utamanya, yakni IoT platform, IoT connectivity, IoT solutions, dan devices. Sementara itu, MDI Ventures adalah venture capitals strategis yang mengelola dana dari sudut yang berbeda, serta berkontribusi pada semua tahapan investasi untuk menjaga efisiensi dan memastikan tidak ada peluang yang tertinggal.
"Kami berharap di ajang ini semakin banyak pihak dan investor yang mengetahui tentang potensi industri 4.0 maupun ekonomi Indonesia secara umum, sehingga semakin banyak perusahaan dan calon mitra yang tertarik bekerja sama baik dengan Telkom maupun perusahaan Indonesia lainnya," kata Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia Fajrin Rasyid.
Menurut Fajrin, keikutsertaan Telkom Indonesia dan 15 BUMN lain di Hannover Messe penting untuk menunjukkan kepada dunia kapabilitas terkini Indonesia dalam industri manufaktur. Indonesia yang diproyeksikan menjadi hub manufaktur penting di masa depan memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Jerman, negara-negara Eropa, dan perusahaan multinasional, untuk mempercepat hilirisasi industri dan transisi energi bersih yang kini sudah mulai dilakukan.
"Potensi besar Indonesia di berbagai sektor dan industri penting untuk diketahui dunia. Karena itu, kehadiran Telkom Indonesia serta BUMN lain sebagai wajah Indonesia diperlukan di ajang internasional seperti ini. Kami yakin ke depannya akan ada lebih banyak kerja sama dan kolaborasi antar-sektor yang disepakati oleh pemerintah, BUMN, dan para pelaku usaha dari Eropa melalui ajang ini," pungkasnya.
(fjo)