Pengusaha Berharap Suku Bunga Bank Segera Turun

Selasa, 09 Februari 2016 - 22:03 WIB
Pengusaha Berharap Suku Bunga Bank Segera Turun
Pengusaha Berharap Suku Bunga Bank Segera Turun
A A A
SEMARANG - Kalangan pengusaha berharap perbankan segera menurunkan suku bunga. Hal ini menyusul langkah Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan atau BI rate dari 7,5% menjadi 7,25%.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng), Frans Kongi mengemukakan, suku bunga bank di Indonesia saat ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN. Hal tersebut menjadi salah satu hambatan bagi pelaku usaha di Tanah Air.

“Bunga bank di Vietnam 50% lebih rendah dari kita. Perbankan adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari industri, terutama dalam hal permodalan,” ujarnya, Selasa (9/2/2016).

Menurut Frans, dengan turunnya BI rate seharusnya kalangan perbankan juga mulai menurunkan suku bunganya untuk meringankan kalangan industri. Meski demikian, dia mengakui situasi sulit dialami perbankan menyikapi hal ini.

“Saya melihat perbankan sekarang ini wait and see. Mereka masih menghitung-hitung, sehingga sampai sekarang belum ada penurunan suku bunga,” imbuhnya.

Dia mengakui, penurunan suku bunga menjadi salah satu problem tersendiri bagi perbankan. Pasalnya, perbankan hidup dari tabungan dan deposito, jika dilakukan penurunan bunga maka bunga deposito akan ikut turun. Hal itu dikhawatirkan terjadi penarikan dana besar-besaran oleh nasabah, karena bunganya kecil, dan memilih menaruh uang mereka ke luar negeri. “Kelihatannya perbankan kita masih ragu dan dan hati-hati,” ucapnya.

Industri Automotif

Penurunan suku bunga juga diharapkan kalangan Industri automotif. Penurunan BI Rate diharapkan suku bunga kredit kendaraan juga ikut turun.

Operating General Manager MMC PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Irwan Kuncor mengaku, pasar automotif mengalami penurunan cukup signifikan pada 2015. Diharapkan, pada 2016 pasar automotif kembali bergairah.

“Penurunan BI rate menjadi faktor yang memungkinkan terjadinya perbaikan kondisi market automotif, selain faktor pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Bank Indonesia kantor Perwakilan Wilayah Jawa Tengah mengharapkan perbankan segera menurunkan suku bunga menyusul penurunan suku bunga acuan BI Rate.

Hanya saja, BI juga tidak bisa memaksa perbankan untuk segera melakukan penurunan suku bunga. Pasalnya, ada beberapa pertimbangan, sebelum perbankan melakukan penurunan suku bunga.

“Salah satu faktornya adalah tingkat likuiditas. Jika likuiditasnya ketat maka perbankan memerlukan dana untuk menstabilkan likuiditas. Karena itu, untuk menurunkan suku bunga ini perbankan yang bersangkutan butuh proses hitung-hitungan yang tidak mudah," tandas Deputi BI Kantor Perwakilan Wilayah Jateng, Ananda Pulungan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9892 seconds (0.1#10.140)