Pergerakan IHSG Hari Ini Dibayangi Aksi Jual, Cek Rekomendasi Saham Versi Analis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung melemah pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.856-6.950.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, tepat melemah sesuai Outlook pada hari Jumat pekan lalu, IHSG terbukti belum mampu meloloskan pengujian resistance 6.950.
"Ditambah, memasuki bulan Mei biasanya pelaku pasar akan mengasumsikan fenomena pasar tahunan akan terjadi lagi yaitu Sell In May & Go Away," tulis William dalam analisisnya, Selasa (2/5/2023).
Menurut William, kondisi ini akan memicu aksi jual yang lebih besar dari biasanya sehingga memungkinkan terjadinya tekanan yang menyebabkan pelemahan pada IHSG.
"Dari emiten sendiri, sebagian emiten yang membagikan dividen dan sudah jatuh pada ex date umumnya mengalami pelemahan, jika pelemahan ini terjadi pada emiten dengan market cap yang besar maka bobotnya terhadap IHSG pun besar, UNTR adalah salah satu contoh saham yang menurun setelah ex date dividend," jelas dia.
Secara teknikal, walaupun disertai dengan isu Sell In May dan efek ex date dividend, pelemahan IHSG yang mungkin terjadi ini lebih seperti koreksi sehat. "Arah menurun, namun tidak merupakan kondisi yang di luar dari kebiasaan IHSG saat mengalami aksi profit taking," katanya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -29.76 poin (-0.43%) menuju 6915,71 pada perdagangan hari Jumat 28 April 2023. Sebanyak 255 saham menguat, 280 saham menurun, dan 196 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp12.962 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal.
ASSA, buy, support 890, resistance 1035.
INCO, buy, support 6925, resistance 7200.
BSDE, buy, support 1025, resistance 1125.
INTP, buy, support 10500, resistance 11450.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, tepat melemah sesuai Outlook pada hari Jumat pekan lalu, IHSG terbukti belum mampu meloloskan pengujian resistance 6.950.
"Ditambah, memasuki bulan Mei biasanya pelaku pasar akan mengasumsikan fenomena pasar tahunan akan terjadi lagi yaitu Sell In May & Go Away," tulis William dalam analisisnya, Selasa (2/5/2023).
Menurut William, kondisi ini akan memicu aksi jual yang lebih besar dari biasanya sehingga memungkinkan terjadinya tekanan yang menyebabkan pelemahan pada IHSG.
"Dari emiten sendiri, sebagian emiten yang membagikan dividen dan sudah jatuh pada ex date umumnya mengalami pelemahan, jika pelemahan ini terjadi pada emiten dengan market cap yang besar maka bobotnya terhadap IHSG pun besar, UNTR adalah salah satu contoh saham yang menurun setelah ex date dividend," jelas dia.
Secara teknikal, walaupun disertai dengan isu Sell In May dan efek ex date dividend, pelemahan IHSG yang mungkin terjadi ini lebih seperti koreksi sehat. "Arah menurun, namun tidak merupakan kondisi yang di luar dari kebiasaan IHSG saat mengalami aksi profit taking," katanya.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -29.76 poin (-0.43%) menuju 6915,71 pada perdagangan hari Jumat 28 April 2023. Sebanyak 255 saham menguat, 280 saham menurun, dan 196 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp12.962 triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal.
ASSA, buy, support 890, resistance 1035.
INCO, buy, support 6925, resistance 7200.
BSDE, buy, support 1025, resistance 1125.
INTP, buy, support 10500, resistance 11450.
(akr)