BI Dukung Implementasi Desa Digital

Rabu, 20 April 2016 - 20:02 WIB
BI Dukung Implementasi Desa Digital
BI Dukung Implementasi Desa Digital
A A A
JAKARTA - Untuk meningkatkan akses keuangan di pedesaan, pemerintah meluncurkan Desa Digital. Pilot project Desa Digital ini merupakan kerja sama Bank Indonesia dengan pemerintah pusat, daerah, dan desa yang akan diimplementasikan di lima kabupaten. Yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Gunung Kidul (Jawa Tengah), Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), Raja Ampat (Papua), dan Cirebon (Jawa Barat).

Desa Digital adalah suatu wilayah yang dalam pelaksanaan transaksi pembayaran, baik dalam proses penyaluran maupun pemanfaatan dana desa dilakukan melalui elektronikfikasi.

Sebagai kick off pilot project Desa Digital tersebut, pada Rabu, 20 April 2016 dilakukan peresmian Desa Digital: Elektronifikasi Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa di Desa Sindangjawa, Kabupaten Cirebon.

"Langkah Bank Indonesia ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Non Tunai dan keuangan inklusif melalui Layanan Keuangan Digital," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segera, Rabu (20/4/2016).

Desa Digital dibentuk untuk mendukung pemanfaatan dana desa yang berasal dari APBN dan ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota. Bertujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Menurut BI, sejak tahun 2015-2019, pemerintah menyediakan dana khusus kepada desa yang jumlahnya terus meningkat menjadi Rp1,5 miliar per desa. Untuk tahun anggaran 2016, alokasi APBN untuk dana desa sebesar Rp47 triliun untuk 74.754 desa.

Dalam program Desa Digital tersebut, BI berperan memfasilitasi tersedianya agen LKD untuk memberi kemudahan transaksi pembayaran dalam pemanfaatan dana desa, pelatihan Training of Trainer, serta edukasi pemanfataan LKD dan transaksi non tunai di desa.

Bagi aparatur desa, model bisnis pilot proyek Desa Digital ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan dari sisi biaya dan waktu, serta meningkatkan keamanan dan transparansi proses penarikan dana desa melalui otentifikasi penarikan dana berjenjang dan jejak transaksi yang dapat terekam.

"Sementara itu bagi masyarakat desa, model bisnis proyek percontohan Desa Digital akan membuka peluang untuk terhubung dengan layanan keuangan dalam memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat sehari-hari," ujar Tirta.

BI berharap dengan terbiasa menggunakan layanan non tunai, masyarakat semakin merasakan efisiensi bertransaksi dan tercapainya peningkatan keuangan inklusif.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8202 seconds (0.1#10.140)