OJK: Krisis Global Hikmah untuk Indonesia

Jum'at, 29 April 2016 - 16:11 WIB
OJK: Krisis Global Hikmah untuk Indonesia
OJK: Krisis Global Hikmah untuk Indonesia
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai krisis keuangan global delapan tahun terakhir memberi hikmah (blessing in disguise). Hikmah ini membuat Indonesia harus belajar terhadap pelbagai penyebab krisis.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad merujuk dari studi empiris Dewan Moneter Internasional (IMF) dimana ada empat penyebab krisis global.

"Faktor pertama, terkait dengan boom kredit yang tidak diiringi dengan standar pemberian yang baik sehingga menciptakan kredit masalah dalam jumlah besar," kata dia di Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Kedua, kata dia, krisis terjadi kerena apresiasi nilai aset yang berlangsung cepat (rapid asset price appreciation). Khususnya aset properti yang sering digunakan sebagai agunan kredit.

“Ketiga, terkait dengan penciptaan instrumen-instrumen keuangan baru (creation of new instruments) yang sering kali sangat kompleks dan embedded, di dalamnya sejumlah risiko yang belum dipahami dan tidak dikelola dengan baik,” ujarnya.

Yang terakhir, terkait dengan liberalisasi dan deregulasi sektor keuangan yang antara lain memungkinkan terjadinya bauran antara bisnis bank investasi (investment bank) dengan bank komersial (commercial bank).

(Baca: OJK Imbau Perbankan Tidak Egois)

Dengan itu, kata Muliaman, adopsi model internal dalam manajemen risiko yang belum sepenuhnya seimbang perlu dibarengi dengan peningkatan kapasitas pengawas untuk mengujinya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)