Hari Ini Kemenhub Resmikan Tiga Stasiun Senilai Rp112 Miliar

Rabu, 11 Mei 2016 - 21:03 WIB
Hari Ini Kemenhub Resmikan Tiga Stasiun Senilai Rp112 Miliar
Hari Ini Kemenhub Resmikan Tiga Stasiun Senilai Rp112 Miliar
A A A
LEBAK - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub bersama Bupati Lebak, Provinsi Banten, meresmikan pengoperasian tiga stasiun kereta api senilai Rp112 miliar yang dianggarkan dalam APBN dengan kontrak tahun jamak. Tiga stasiun tersebut yakni Stasiun Kebayoran, Stasiun Parung Panjang, dan Stasiun Maja.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko mengatakan, pengoperasian jalur ganda dengan sistem elektrifikasi tersebut dimulai sejak pertengahan tahun 2014 silam. Adapun, ketiga stasiun diharapkan mampu menambah mobilitas para penumpang baik dari arah Jakarta maupun sebaliknya menuju ke Lebak, Provinsi Banten.

"Tiga stasiun ini kami harapkan bisa menambah mobilitas penumpang kereta api. Selain itu, khusus untuk Stasiun Maja yang berada di Kabupaten Lebak, kami berharap bisa merangsang daerah ini sehingga bisa bertumbuh secara ekonomi terutama dengan adanya akses masyarakat dari Jakarta dan sebaliknya," kata dia, Rabu (11/5/2016).

Dia menjelaskan, ketiga stasiun tersebut mampu menampung hingga ribuan penumpang. Stasiun Kebayoran misalnya. Dengan pembangunan gedung, stasiun, dan peron mampu memuat kapasitas hingga 6.609 orang. Sedangkan Stasiun Parung Panjang yang terletak diantara Stasiun Cisauk maupun Stasiun Cilejit mampu menampung sebanyak 1.476 orang.

Adapun, Stasiun Maja yang terletak diantara Stasiun Tiga Raksa dan Stasiun Rangkasbitung mampu memuat kapasitas 1.113 penumpang. "Pengerjaan fisiknya macam-macam, ada yang dilengkapi lift dan terdiri dari dua lantai sehingga lebih efisien," ujar dia.

Hermanmenambahkan, pembangunan jalur ganda elektrifikasi juga telah dilaksanakan secara bertahap sejak 2006. Hingga saat ini telah terbangun sepanjang 45,6 km, meliputi segmen Parung Panjang-Maja.

"Diharapkan dengan selesainya jalur ganda dan elektrifikasi lintas Maja-Rangkasbitung, maka lintas Tanah Abang-Rangkasbitung dapat sepenuhnya dioperasikan KRL Jabodetabek," ucapnya.

Sedianya, Direktorat Perkeretaapian akan menyelesaikan sistem elektrifikasi hingga Rangkasbitung pada tahun depan. Pihaknya menargetkan tahun depan semuanya sudah terelektrifikasi, sehingga bisa menggunakan kereta komuter dari Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Rangkasbitung.

Di tempat yang sama, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan Lebak merupakan daerah yang prospektif apalagi sejak dibukanya jalur kereta dan dibangunnya stasiun kereta api. Sektor-sektor yang sedang berkembang di kabupaten Lebak diantaranya sektor properti dan sektor pertanian.

"Dengan adanya stasiun kereta, itu berarti kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal dengan dukungan transportasi yang layak juga semakin besar. Di sisi lain, sektor pertanian bisa dimanfaatkan masyarakat lokal setempat untuk mendistribusikan hasil pertanian dari Lebak ke Jakarta," ujarnya.

Bupati Iti juga meminta kepada Direktorat Perkeretaapian agar menyediakan angkutan khusus logistik hasil pertanian dari Lebak ke Tanah Abang. "Kami harap pemerintah bisa mempertimbangkan supaya menyediakan kebutuhan angkutan kereta logistik agar hasil pertanian bisa lebih mudah diangkut dari Lebak ke Jakarta," pungkas dia.

Usulan ini akan dipertimbangkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan melakukan evaluasi bersama PT Kereta Api Logistik yang merupakan anak usaha PT KAI.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8828 seconds (0.1#10.140)