Akhir Mei, Uang Beredar Capai Rp4.613,6 Triliun

Selasa, 05 Juli 2016 - 06:58 WIB
Akhir Mei, Uang Beredar Capai Rp4.613,6 Triliun
Akhir Mei, Uang Beredar Capai Rp4.613,6 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, uang beredar luas (M2) pada akhir Mei 2016 tercatat sebesar Rp4.613,6 triliun atau tumbuh 7,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,2% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan uang beredar luas didorong pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi.

"Sedangkan posisi uang beredar sempit tercatat sebesar Rp1.118,8 triliun atau tumbuh sebesar 14,1% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangannya yang diterima Sindonews, Selasa (5/6/2016). Sementara itu, uang kuasi tumbuh meningkat dari 5,4% (yoy) menjadi 5,8% (yoy).

Dia melanjutkan, peningkatan uang kuasi tersebut terutama bersumber dari tabungan dan simpanan berjangka berdenominasi rupiah. Sedangkan giro dan simpanan berjangka valas masing-masing turun lebih dalam dari 7,5% (yoy) dan -15,7% (yoy) pada April 2016 menjadi 12,8% (yoy) dan -19,9% (yoy) pada Mei 2016.

"Penurunan DPK valas tersebut antara lain disebabkan oleh adanya kebutuhan valas nasabah untuk pembayaran ULN," ungkap Tirta.

Menurutnya, akselerasi pertumbuhan pertumbuhan uang beredar luas juga dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus).

Tercatat, operasi keuangan Pempus mengalami ekspansi dari 22,9% (yoy) di April 2016 menjadi 48,5% (yoy) pada Mei 2016. Disisi lain, BI juga mencatatkan jumlah uang yang beredar selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri tembus hingga diangka Rp160,4 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi menuturkan, kebutuhan uang tunai untuk keperluan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2016 akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Dia juga memprediksi, kebutuhan uang (outflow) di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2016 tembus di Rp160,4 triliun.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, realisasi outflow pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2015 lalu. Dimana pada tahun lalu diperkirakan adanya peredaran uang hingga mencapai Rp140 triliun.

"Bulan Ramdhan dan Idul Fitri tahun ini merupakan siklus peredaran jumlah yang tertinggi dalam sembilan tahun, diperkirakan pertumbuhannya mencapai 14,7%," kata Suhaedi.

Menurutnya, pertumbuhan peredaran uang pada tahun ini disebabkan oleh sejumlah faktor, diantaranya pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) yang ke-13 dan ke-14, berlaku juga baik TNI maupun Polisi.

Selain itu, jumlah hari libur pada tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. "Selain itu libur Ramadhan tahun ini bersamaan dengan libur sekolah, ini juga menyebabkan kenaikan outflow," ungkap dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5249 seconds (0.1#10.140)