Kemendag Minta Bantuan BSD Revitalisasi Pasar Tradisional

Minggu, 07 Agustus 2016 - 15:26 WIB
Kemendag Minta Bantuan BSD Revitalisasi Pasar Tradisional
Kemendag Minta Bantuan BSD Revitalisasi Pasar Tradisional
A A A
TANGERANG - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan bekerja sama dengan pengembang Sinar Mas Land sebagai pengelola pasar modern di Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kerja sama itu meliputi bantuan design engineering detail (DED) untuk beberapa tipe pasar tradisional.

"Kami menjadikan pasar tradisional yang modern dan bersih ini (Pasar BSD) sebagai benchmark, saya sudah minta bantuan kepada BSD untuk membantu kami, mereka akan menyerahkan DED dengan beberapa tipe untuk pasar tradisional," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di pasar BSD, Tangerang, Minggu (7/8/2016).

Nantinya, pasar tradisional yang mendapat suntikan dari anggaran negara. Setiap perkembangan yang menjadi masukan bagi Enggartiasto atas kondisi tipe-tipe pasar tradisional untuk dilakukan revitalisasi. "Mereka (Sinar Mas Land) akan mengirimkan segera DED-nya kepada kami," kata dia.

Sementara itu, terkait sejumlah harga di pasar tradisional yang belum juga mengalami penurunan, Enggartiasto mengakuinya. "Memang ada harga sembako yang kondisinya belum turun, sekarang kita akan lihat konstrukturnya dari semua, ini harus dilihat mata rantainya. Apa yang membuat biaya ekonomi tinggi, siapa yang mengambil keuntungan berlebih," tuturnya.

Namun, Enggar enggan menyebutkan sembako yang belum turun itu. Pihaknya akan menelusuri, seraya tetap mencoba menyeimbangkan pasokan agar harga menjadi stabil.

"Kalau sudah ketemu mereka yang mengambil untung berlebih, kami akan ajak bicara. Jika tetap nakal kita cabut izin, memang ini tidak mudah karena itu ada mata rantai, kita arahkan mereka untuk tidak mengambil keuntungan terlalu berlebih," katanya.

Kemendag akan memprioritaskan barang lokal, meski diakuinya Kemendag tidak anti barang impor. Karena ketersediaan barang dalam negeri belum mampu memenuhi pasar. Hanya saja harus ada road map-nya agar bisa mandiri.

Misalnya, kata dia, masalah ada pada pejagalan, pihaknya akan melihat seluruh biaya. Kalau pengusaha pejagalan berlebihan meraup untung, mereka sendiri yang akan terganggu.

"Karena siap-siap saja kalau kita yang gelontorkan. Kalau nekat, kita cabut izinnya. Jangan susah susah amat. Kalau mereka enggak sanggup banyak yang siap," ujarnya.

Sementara, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya tidak mungkin menggunakan DED yang digunakan di pasar modern BSD untuk pasar Ciputat. "Karena, berbeda dengan BSD, pasar Ciputat tidak mungkin satu lantai," ujarnya.

Pasar Ciputat, menurut Airin, ada 1.200 pedagang, yang dibutuhkan saat ini oleh pasar Ciputat adalah perluasan lahan. "Kita sudah minta ke Kabupaten Tangerang jangan sampai pada saat pembebasan lahan, kita membeli aset yang sudah milik kita setelah diserahkan kabupaten," jelas dia.

Airin juga mengungkapnya bahwa Pasar Ciputat sudah memiliki DED sendiri untuk direvitalisasi. Tinggal menunggu anggarannya, apakah nanti menggunakan APBD, APBN atau menggunakan anggaran swasta.

"Sambil menunggu arahan pusat, kita terus melakukan revitalisasi. Nanti akan ada taman dan dua setengah lantainya sehingga PKL tidak lagi berada di badan jalan," tuturnya.

Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe mengatakan, pihaknya diminta Kemendag untuk memberikan masukan tidak hanya seputar DED, tetapi juga seputar standar operasional prosedur (SOP).

"Kita diminta Pak Menteri untuk memberikan masukan, karena kita (Pasar Modern BSD) menjadi acuan bagi pemerintah, kita akan coba. Karena setiap pasar berbeda-beda kebutuhannya, minggu depan kita akan menyelesaikannya," tandas Dhony.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0837 seconds (0.1#10.140)