Menteri Arcandra: Potensi Panas Bumi Indonesia Belum Terjamah

Rabu, 10 Agustus 2016 - 14:34 WIB
Menteri Arcandra: Potensi Panas Bumi Indonesia Belum Terjamah
Menteri Arcandra: Potensi Panas Bumi Indonesia Belum Terjamah
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengemukakan bahwa potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 29.000 megawatt (MW).‎ Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Dia mengatakan, pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber panas bumi di Indonesia baru sekitar 1.494 MW. Dari potensinya yang mencapai 29.000 MW, berarti total kapasitas pembangkit tersebut baru 5% dari potensi yang ada.

"Indonesia dianugerahi potensi panas bumi sangat besar sekitar 29GW (29.000 MW). Tapi hingga saat ini pembangkit baru 1.494 MW atau 5% dari total potensi," katanya dalam acara The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2016 di JCC, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Oleh sebab itu, pemerintah terus berusaha meningkatkan penggunaan panas bumi sebagai salah satu energi alternatif. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), pemerintah pun dituntut mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) yang porsinya saat ini baru 5% dalam bauran energi nasional.

"‎Energi baru dan terbarukan sekarang ini baru sumbang 5% dalam bauran energi nasional. Ditargetkan 23% dalam 2025," imbuh dia. (Baca: Eksplorasi Panas Bumi di Sukabumi Dimulai September)

Menurutnya, salah satu energi terbarukan yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah energi panas bumi. Karena itu, dalam peta jalan (roadmap) energi nasional, ditargetkan penggunaan panas bumi pada 2025 mencapai 7.000 MW.

"Salah satu potensial dikembangkan itu dari panas bumi. Pada roadmap, panas bumi ditargetkan 7GW (7.000 MW) pada 2025. Install capacity sebesar 7GW itu sebenarnya bukan hal sulit, ‎mengingat Indonesia dianugerahi potensi panas bumi yang sangat besar," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5228 seconds (0.1#10.140)