Hugh Grosvenor, Pemuda Terkaya di Inggris Raya

LONDON - Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan bangsawan meninggal meninggalkan warisan. Wafatnya bangsawan sekaligus orang terkaya di Inggris Raya, Duke of Westminster, Gerald Cavendish Grosvenor menghiasi hampir media-media internasional.

Duke of Westminster dikabarkan meninggal dunia setelah tiba-tiba sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Royal Preston, London, pada Selasa kemarin. Melansir Business Insider, Rabu (10/8/2016), meninggalnya sang ayah membuat Hugh Richard Louis Grosvenor menjadi sorotan.

Pria berusia 25 tahun itu, kini dinobatkan oleh media Negeri Ratu Elizabeth II sebagai pemuda terkaya di Inggris Raya. Ia mendapat warisan sebesar £9,35 miliar (USD13,32 miliar) atau bila dirupiahkan setara Rp173,9 triliun. Namun, tentu saja Hugh tidak menginginkan sang ayah menghembuskan nafas terakhir.

Sunday Times, media yang suka membuat hitung kancing orang-orang tajir, menulis Hugh telah mendepak Tom Persson, 30 tahun, yang merupakan putera tertua dari miliarder asal Swedia, Stefan Persson dari daftar pemuncak. Tom yang kini berbasis di London memiliki kekayaan bersih £672 juta.

Keluarga Grosvenor memiliki tanah seluas 300 hektar di London barat, termasuk di daerah-daerah elit seperti Belgravia dan Mayfair. Dan kini sang anak yang akan mengatur warisan kekayaan tersebut. Hanya saja, sedikit cerita yang didapat digali dari Hugh Grosvenor yang dikenal agak tertutup.

Forbes pernah memberitakan bahwa Hugh merupakan ayah baptis dari Pangeran George, putera dari Pangeran William, pewaris takhta Kerajaan Inggris. Dan hal paling menarik, saat merayakan pesta ulang tahun ke-21, Hugh menghambur-hamburkan uang sebanyak £5 juta alias Rp85,3 miliar (estimasi kurs Rp17.073 per poundsterling).

Baca: 400 Miliarder Dunia Kehilangan USD127 Miliar Karena Brexit

Salah satu tamunya adalah comedian Michael McIntyre, grup hip hop Rizzle Kicks dan Pangeran Harry yang berada diantara 800 tamu. Pesta ulang tahun di Eaton Balai itu lansung menjadi berita utama.

“Pesta itu sangat menakjubkan, ulang tahun dan pesta yang saya tidak akan pernah lupa,” kata Hugh kepada media Chester Chronicle saat itu. "Ini adalah awal dari sebuah era baru dalam hidup saya dan saya berharap untuk tantangan yang terbentang di depan."

Meski perayaan ulang tahunnya spektakuler, namun Hugh bukan orang yang gemar tampil di media massa. Bahkan ia kerap melarang media untuk meliput profilnya. Hal ini kontras dengan Pangeran Harry. Hugh juga tidak pernah bersekolah di asrama layaknya para bangsawan melainkan ia sekolah di sekolah negeri di Inggris.