Kemenhub Sosialisasi Master Plan Perkeretaapian Pulau Sumatera

Rabu, 24 Agustus 2016 - 17:08 WIB
Kemenhub Sosialisasi Master Plan Perkeretaapian Pulau Sumatera
Kemenhub Sosialisasi Master Plan Perkeretaapian Pulau Sumatera
A A A
BANDA ACEH - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkenalkan proyek perkeretaapian pada pertemuan working group meeting kerja sama Growth Triangle (GT) antara Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT).

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan pertemuan tiga negara yang membahas sektor transportasi antara tiga negara tersebut bagian dari kerja sama ekonomi Sub Regional di negara-negara anggota ASEAN.

"Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah dan Banda Aceh menjadi tempat penyelenggaraannya. Kota Banda Aceh dipilih sebab punya potensi antar wilayah antara Malaysia dan Thailand dari sisi koneksi transportasi," kata dia dalam konferensi pers di Banda Aceh, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, pertemuan kali ini berkaitan dengan pengembangan wilayah Sumatera dari Lampung hingga Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada semua moda transportasi meliputi sektor perkeretaapian, pengembangan pelabuhan, jalan serta koneksi udara dalam menunjang perekonomian kota-kota di tiga negara tersebut.

"IMT GT ini sangat berkaitan dengan pengembangan wilayah Sumatera. Indonesia akan memperkenalkan perencanaan pembangunan Kereta Lintas Sumatera maupun jalan tol trans Sumatera untuk mendukung akses pengembangan ekonomi melalui Dumai dan Malaka," jelas dia.

Sugihardjo menjelaskan, pelaksanaan atau implementasi tiga negara melalui sektor transportasi diharapkan mampu menunjang pengembangan perekonomian. Misalnya, dengan jalur Pelabuhan Dumai-Malaka saja akan memberikan keuntungan berupa pertukaran barang yang menunjang roda perekonomian.

"Malaka itu jalur perdagangan yang sangat padat. Ibaratnya ketika masing-masing negara berjualan dari Malaka hingga ke Dumai tentu keuntungan yang didapat juga akan sangat besar. Jadi misalnya kalau ada yang berjualan baik itu Malaysia dan Indonesia antara Malaka dan Fumai maka akan berkompetisi secara fair atau tidak berjualan sendirian," tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dibutuhkan akses transportasi untuk menunjang jalur Malaka-Dumai. "Makanya, kita gencar sosialisasi melalui pembangunan Kereta Lintas Sumatera yang saat ini dilakukan Direktorat Perkeretaapian, Tol Sumatera dan pengembangan pelabuhan Dumai," ujar dia.

Di tempat yang sama Pemerintah Daerah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia, Helfizar Ibrahim, mengatakan, Provinsi NAD memiliki banyak kawasan wisata yang tak kalah dengan wisata pantai Thailand. Pihaknya berharap pemerintah bisa mem buka akses penerbangan melalui paket wisata pantai.

"Pemerintah saya kira sudah meresmikan Bandara Maimun Saleh dan bisa mendorong akses pariwisata di sektor ini melalui paket wisata yang tak kalah dengan Phuket Thailand. Adapun sektor lain juga akan terdorong dengan adanya kereta Lintas Sumatera dan jalur tol Sumatera," terangnya.

Helfizar menambahkan, dengan dukungan infrastruktur transportasi yang memadai Provinsi NAD bisa mengulang kejayaan di sektor kemaritiman, sebab, Aceh merupakan daerah trashipment antar kawasan. "Harapan kami, negara-negara yang hadir dalam pertemuan ini bisa mendukung perkembangan wilayah Aceh yang terus berkembang," kata dia.

Kerja sama ekonomi subregional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT GT) dimulai sejak 1993 dan terdiri dari tiga negara anggota ASEAN. Kawasan yang masuk ke dalam kerja sama IMT-GT terdiri dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatera di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Kep Riau, Kep bangka Belitung serta Lampung.

Sedangkan delapan negara bagian Malaysia antara lain Malaka, Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Penang, Perak, Perlis dan Selangor. Adapun sebanyak 14 provinsi di Thailand antara lain Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phattalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Krabi, Phangnga, Phuket, Ranong serta Surat Thanni.

Kerja sama tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan di daerah-daerah yang masuk dalam kawasan IMT-GT dan mendorong adanya partisipasi dari sektor swasta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)