Ganjar Ajak 1.000 Pelaku UMKM di Nganjuk Masuk Ekosistem Digital
loading...
A
A
A
NGANJUK - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan mentoring terhadap 1.000 pelaku UMKM di Pendopo KRT Sosro Koesomo, Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), Jumat (23/6/2023). Dalam acara Anniversary 1st UMKM Nganjuk itu, Ganjar menyampaikan materi soal bagaimana mengembangkan UMKM dan mengatasi persoalan yang kerap dialami. Salah satunya pemasaran digital.
"Tadi kita sharing pengalaman UMKM yang ada, bagaimana cara mereka menjual, bagaimana masuk dunia digital," kata Ganjar.
Ganjar memaparkan, sejatinya para pelaku UMKM secara mandiri dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan barang dagangannya. Dengan konten-konten kreatif, kata Ganjar, UMKM bisa berkembang pesat.
"Setiap produk dari bapak ibu sekalian dikawinkan dengan dunia digital bisa menembus sampai di luar negeri," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar menyebut masih banyak generasi, khususnya bapak-bapak dan emak-emak yang belum memahami dunia digital secara keseluruhan. Maka dari itu, kata Ganjar, pemerintah hadir memberikan pendampingan.
"Maka tugas kita mendampingi para UMKM itu dan ketemu anak-anak muda yang sangat kreatif dan ngerti dunia digital dan yang jual dipromoskikan generasi yang hebat-hebat ini. Dari situ kita bisa mendapatkan manfaat yang lebih baik," kata Ganjar.
Di Jateng sendiri, Ganjar terus berupaya mengembangakan UMKM lewat berbagai program yang melibatkan anak-anak muda. Di antaranya Blankon Jateng, Lapak Ganjar, Hetero Space, kerjasama marketplace, hingga UMKM Virtual Expo (UVO).
Dengan berbagai program tersebut, Jateng telah membina 183.181 UMKM yang berhasil menyerap 1.337.156 tenaga kerja. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan I 2023.
"Ini tersebar dan serapan tenaga kerjanya banyak sekali. Jenengan buat, didampingi pemerintah, hasilnya bagus, dikurasi, kita beli," tandas Ganjar.
Ganjar berharap, UMKM yang ada di Nganjuk semakin maju dan produk-produknya eksis sampai di tingkat nasional, bahkan dunia. Ganjar juga berharap materi yang diberikan bisa diterapkan sehingga ilmu-ilmunya bermanfaat bagi mereka. "Senang rasanya saya bisa dikasih kesempatan untuk berbagi cerita," pungkas Ganjar.
Selain pemasaran digital, Ganjar juga berbicara tentang akses perbankan, perizinan PIRT atau Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tanggah (SPP-IRT), hingga sertifikat halal. Menurut Ganjar, seluruh pemerintah baik pusat maupun daerah mesti memberi kemudahan kepada UMKM.
"Tadi kita sharing pengalaman UMKM yang ada, bagaimana cara mereka menjual, bagaimana masuk dunia digital," kata Ganjar.
Ganjar memaparkan, sejatinya para pelaku UMKM secara mandiri dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan barang dagangannya. Dengan konten-konten kreatif, kata Ganjar, UMKM bisa berkembang pesat.
"Setiap produk dari bapak ibu sekalian dikawinkan dengan dunia digital bisa menembus sampai di luar negeri," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar menyebut masih banyak generasi, khususnya bapak-bapak dan emak-emak yang belum memahami dunia digital secara keseluruhan. Maka dari itu, kata Ganjar, pemerintah hadir memberikan pendampingan.
"Maka tugas kita mendampingi para UMKM itu dan ketemu anak-anak muda yang sangat kreatif dan ngerti dunia digital dan yang jual dipromoskikan generasi yang hebat-hebat ini. Dari situ kita bisa mendapatkan manfaat yang lebih baik," kata Ganjar.
Di Jateng sendiri, Ganjar terus berupaya mengembangakan UMKM lewat berbagai program yang melibatkan anak-anak muda. Di antaranya Blankon Jateng, Lapak Ganjar, Hetero Space, kerjasama marketplace, hingga UMKM Virtual Expo (UVO).
Dengan berbagai program tersebut, Jateng telah membina 183.181 UMKM yang berhasil menyerap 1.337.156 tenaga kerja. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan I 2023.
"Ini tersebar dan serapan tenaga kerjanya banyak sekali. Jenengan buat, didampingi pemerintah, hasilnya bagus, dikurasi, kita beli," tandas Ganjar.
Ganjar berharap, UMKM yang ada di Nganjuk semakin maju dan produk-produknya eksis sampai di tingkat nasional, bahkan dunia. Ganjar juga berharap materi yang diberikan bisa diterapkan sehingga ilmu-ilmunya bermanfaat bagi mereka. "Senang rasanya saya bisa dikasih kesempatan untuk berbagi cerita," pungkas Ganjar.
Selain pemasaran digital, Ganjar juga berbicara tentang akses perbankan, perizinan PIRT atau Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tanggah (SPP-IRT), hingga sertifikat halal. Menurut Ganjar, seluruh pemerintah baik pusat maupun daerah mesti memberi kemudahan kepada UMKM.
(nng)