Pencapaian Pembiayaan Inovatif lewat Program ASSIST untuk Pembangunan Berkelanjutan

Minggu, 25 Juni 2023 - 12:32 WIB
loading...
Pencapaian Pembiayaan...
Ada tiga komponen utama Program ASSIST yang mencakup serangkaian instrumen pembiayaan, termasuk penerbitan obligasi tematik di tingkat nasional dan daerah; SDG-linked loans; dan Indonesia Impact Fund. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Program Kerjasama Badan-Badan PBB yang berjudul ‘Accelerating Sustainable Development Goals Investment in Indonesia (ASSIST)' menyelenggarakan acara konsultasi donor dan pemangku kepentingan dengan menampilkan pencapaian program tersebut kepada pejabat pemerintah, komunitas diplomatik, organisasi internasional, dan sektor swasta.



Ditambah serta menegaskan kembali komitmen PBB untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia sejalan dengan agenda global dan nasional. Program ASSIST di bawah koordinasi Valerie Julliand, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia,merupakan kerjasama empat badan PBB, yaitu UNEP, UNICEF, UNIDO, dan dipimpin UNDP sebagai lead technical agency untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memenuhi target Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan memanfaatkan berbagai instrumen pembiayaan inovatif untuk mengisi kesenjangan pendanaan TPB.



Ada tiga komponen utama Program ASSIST yang mencakup serangkaian instrumen pembiayaan, termasuk penerbitan obligasi tematik di tingkat nasional dan daerah; SDG-linked loans; dan Indonesia Impact Fund. Hingga hari ini, ASSIST berhasil mendorong pemanfaatan lebih dari USD1 miliar untuk TPB Indonesia melalui aktivitasnya terkait instrumen utang dan modal swasta.

Valerie Julliand menyoroti keberhasilan program dan kontribusi pentingnya terhadap pencapaian SDGs, serta dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.“Dengan ASSIST, Anda mendapatkan pengembalian nyata atas investasi Anda dalam hal kemajuan menuju SDGs. Selama dua tahun terakhir, untuk setiap 1 dolar yang dikeluarkan, program ini berhasil mengungkit 240 dolar [untuk pembiayaan TPB]," ditegaskan oleh Valerie Julliand.

Program ASSIST didukung oleh Joint SDG Fund dengan tujuan menciptakan produk-produk keuangan baru untuk mengatasi perubahan iklim dalam skala besar, melalui transisi Indonesia menuju energi rendah karbon, perlindungan lingkungan hidup, peningkatan kapasitas Usaha Kecil dan Menegah (UKM) yang dipimpin perempuan serta mendorong penciptaan usah-usaha berorientasi dampak (impact-driven).

Dalam sambutannya, Kepala Sekretariat Joint SDG Fund, Lisa Kurbiel mengeluarkan, seruan untuk bertindak. “Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk meminta dukungan lebih lanjut dari semua Negara Anggota (PBB) dan mitra pembangunan. Lebih banyak dukungan untuk Joint SDG Fund akan memungkinkan peningkatan skala dan replikasi program-program yang berhasil - seperti yang dipresentasikan dalam pertemuan hari ini - yang sangat penting untuk mempercepat (pencapaian)TPB.”

“Pada tahun 2021, melalui bantuan Program ASSIST dalam mengembangkan Republic of Indonesia SDGs Government Securities Framework, Pemerintah Indonesia menerbitkan SDGs Bond yang pertama di Asia Tenggara yang kini telah berhasil mencapai tahun ke-3 penerbitan dan mengumpulkan lebih dari 1 miliar Dolar AS untuk membiayai proyek-proyek di sektor terkaitkesehatan, pendidikan, dan teknologi informasi," kata Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan saat merangkum capaian pemerintah.

Disaksikan para donor dan pemangku kepentingan Program ASSIST, Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report diluncurkan bersama oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk memperkuat kapasitas UMKM, platform eLearning untuk UMKM diluncurkan oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) bersama Kementerian Koperasi dan UKM.

Sementara itu untuk menandai kemitraan program yang terus berkembang, dilakukan penandatanganan MoU antara UNDP dan PT. Terregra Asia Energy tentang rencana penerbitan obligasi hijau, serta penyerahan surat komitmen SDG-linked loan dari Bank Aladin dan Bank Jago kepada United Nations Environment Programme (UNEP).

Dalam kesempatan ini, United Nations Children's Fund (UNICEF) menyoroti kegiatan mereka bersama Baitul Mal Aceh.“Jalan menuju pwncapaian TPB Indonesia panjang dan berliku, namun saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mencapai tujuan. Masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan adil akan segera menjadi kenyataan, selama kita mempertahankan momentum berharga yang telah kita hasilkan," ungkap Kepala Perwakilan UNDP, Norimasa Shimomura.

Kolaborasi adalah yang terpenting: badan-badan PBB, pemerintah, sektor swasta, dan setiap pemangku kepentingan di Indonesia memainkan peran unik namun vital dalam pembangunan berkelanjutan. "Namun hanya mengandalkan salah satunya tidak akan membawa kita jauh dari tempat kita berada sekarang. Kita perlu menggabungkan kekuatan untuk menghasilkan upaya yang lebih kuat dan lebih berdampak," terangnya.

Program ASSIST telah mengumpulkan lebih dari USD1 miliar untuk pembiayaan TPB tetapi pembiayaan yang dibutuhkan untuk mencapai TPB di Indonesia diperkirakan mencapai USD4,7 triliun. Beban ini tidak bisa hanya dipikul oleh pemerintah.

Mobilisasi pembiayaan untuk TPB harus menjadi upaya kolektif yang melibatkan semua orang. Perwakilan dari negara-negara donor menghargai upaya dari badan-badan PBB dan berharap untuk mendengar lebih banyak kisah sukses dari program ini Acara kemudian diikuti oleh dua diskusi yang diwakili oleh panelis dari sektor publik, swasta, dan sosial.

Diskusi berfokus pada kondisi investasi TPB di Indonesia saat ini, kisah sukses, tantangan utama, dan langkah ke depan untuk mendukung pembiayaan pembangunan berkelanjutan untuk memastikan tak seorangpun tertinggal.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)