Pemerintah Dorong Pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri Penerbangan

Selasa, 20 September 2016 - 06:10 WIB
Pemerintah Dorong Pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri Penerbangan
Pemerintah Dorong Pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri Penerbangan
A A A
TANGERANG - Pemerintah melalui pusat pengembangan sumber daya manusia perhubungan udara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mendorong berdirinya Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Penerbangan (LAM-PT Penerbangan). Lembaga tersebut, memungkinkan akreditasi pada perguruan tinggi program studi penerbangan di Indonesia sehingga lulusannya bisa lebih diakui baik di dalam maupun di luar negeri.

"Lembaga ini (LAM-PT Penerbangan) nantinya akan mengakreditasi seluruh program studi pada pohon ilmu penerbangan untuk seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Dengan begitu, semua lulusan penerbangan lebih diakui terutama di luar negeri," kata Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara BPSDM Kemenhub M. Basuki Mardiyanto di Serpong, Tangerang.

LAM-PT Penerbangan dijelaskan, merupakan lembaga yang melakukan proses akreditasi program studi memanfaatkan instrumen spesifik, proses kerja serta tim penilai spesifik sesuai dengan bidang keilmuan.

"Tahun 2016 ini kami akan fokus pada kegiatan benchmarking, deklarasi stakeholder serta penyusunan naskah akademik. Targetnya 2019 sudah bisa dilaunching melalui Menteri Perhubungan dan Menteri Riset Teknologi dan Dikti," ucapnya.

Selain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bidang penerbangan dan mutu lulusan Perguruan Tinggi Penerbangan, pendirian lembaga tersebut juga sebagai bentuk akuntabilitas publik. Dia menambahkan, LAM-PT Pnb dipelopori oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan Udara (BPSDMPU) dan seluruh stakeholder di antaranya Airnav, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, sekolah penerbangan dan teknik penerbangan serta regulator Kemenhub.

"Kami berkumpul semua, agar lulusan penerbangan kita bisa lebih diakui, terutama mereka yang telah berkiprah dalam dunia penerbangan internasional," ucapnya

Selama ini Lembaga Akreditasi Mandiri yang ada merupakan milik masyarakat, Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) yang dipelopori oleh IDI dan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Engineering Education (IABEE) yang dipelopori oleh PII, keduanya berdiri tahun 2015.

Sementara itu, Ketua IATCA atau Indonesia Air Traffic Control Associations Ahmad Izazi mengatakan, lembaga akdreditasi mandiri tersebut memungkinkan lulusan penerbangan di indonesia bisa lebih diakui di luar negeri. Dia mengatakan, saat ini pendidikan penerbangan di Indonesia telah mendapatkan pengakuan di banyak negara.

"Namun begitu, belum adanya akreditasi juga menjadi maslah tersendiri. Lembaga ini diharapkan mampu mengangkat pamor lulusan penerbangan kita kepada mereka yang ingin berkarir di luar negeri," ucap dia.

Saat ini, berbagai perencanaan dan pelaksanaan teknis pra peluncuran sudah dilakukan, salah satunya penandatanganan deklarasi. Lanjut dia dengan adanya lembaga akreditasi penerbangan memberikan pengakuan yang lebih terhadap lulusan penerbangan di dalam negeri dan ingin berkarir di dunia internasional.

"Apalagi ke depan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN lulusan STPI maupun ATKP saya kira akan lebih bisa bersaing. Artinya, bukan hanya tenaga luar penerbangan saja yang bisa masuk Indonesia, namun sebaliknya lulusan Indonesia bisa merambah ASEAN," paparnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat empat perguruan tinggi penerbangan di bawah Kementerian Perhubungan di antaranya satu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curig serta tiga Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Kota Surabaya, Medan serta Makassar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)