Dorong Produk Ekraf Papua Naik Kelas, Sandiaga Uno: Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dorong produk ekonomi kreatif Papua naik kelas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadirkan Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) di Jayapura. Lewat program tersebut, diharapkan sektor parekraf Papua bisa meningkat, peluang usaha dan lapangan kerja semakin terbuka.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno ketika membuka Bimtek Beti Dewi di Kantor Bupati Jayapura, Papua pada Rabu (5/7/2023). Turut mendampingi, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Brigjen TNI Ario Prawiseso, Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhaty, dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Dwi Marhen Yono.
"Dari mulai kuliner, kriya, sampai dengan fesyen. Produk-produk ini harus naik kelas. Karena setiap kegiatan wisata itu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat setempat dan bukan hanya membuka lapangan kerja tapi meningkatkan kesejahteraan," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan ini saya harapkan bisa berkesinambungan dan berkelanjutan," tambahnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, para peserta yang berasal dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) akan dilatih untuk merancang hingga mengkurasi paket-paket wisata agar lebih menarik dalam program Beti Dewi. Tujuannya agar desa-desa wisata akan semakin dikenal masyarakat, sehingga lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke desa wisata.
"Targetnya tahun 2023 ada 150 desa wisata yang akan on boarding ke platform digital. Dengan estimasi satu hari minimal 10 tamu. Harapannya nantinya akan ada setengah juta orang yang menginap atau bermalam di desa wisata setiap tahun," jelasnya.
Bimtek Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) di Jayapura dipaparkannya diikuti sebanyak 12 pokdarwis desa wisata. Di antaranya Desa Wisata Asei Besar, Desa Wisata Rhepang Muaif, Desa Wisata Berab, Desa Wisata Hobong, Desa Wisata Ifar Besar, Desa Wisata Kampung Kayo Pulau.
Selanjutnya, Desa Wisata Kampung Enggros, Desa Wisata Tablasupa, Desa Wisata Tablanusu, Desa Wisata Walukubun Arso 14, dan Desa Wisata Kampung Yoboi.
Saat ini program "Beti Dewi" telah menjalin kerja sama dengan sejumlah online travel agent (OTA) di antaranya Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, dan Traveloka sebagai salah satu platform online terbesar di Asia Tenggara.
"Tapi enggak tertutup hanya empat. Ini akan kita perluas lagi dengan mitra-mitra lainnya. Karena mereka memiliki jaringan ke sekitar 50 juta lebih transaksi online UMKM yang tiba-tiba terhubung dengan produk yang diciptakan oleh kampung-kampung di Papua," ungkap Sandiaga Uno.
"Itu yang langsung konkret bisa kita laksanakan dan akan kita monitor penjualannya dan akan dilaporkan juga," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Sandiaga Uno yang datang langsung melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Jayapura.
"Semoga ini menjadi motivasi bagi kelompok-kelompok parekraf di Kabupaten Jayapura untuk lebih meningkatkan potensinya. Kalau Kemenparekraf memfasilitasi ada di marketplace, berarti kita harus mengembangkan diri lagi, tingkatkan lagi, sehingga betul-betul menyejahterakan kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia, Thomy Andryas, menyatakan BI akan mendukung program Kemenparekraf untuk mendorong pengembangan produk parekraf utamanya UMKM di desa wisata.
"Kami sepakat sekali tidak mau 'rohali' (rombongan hanya lihat-lihat), tapi 'rojali' (rombongan jadi beli) dan mungkin ditambah rojali plus QRIS. Jadi pembayarannya dengan memanfaatkan digitalisasi," kata Thomy.
Salah satu pemuda yang tergabung dalam PYCH (Papua Youth Creative Hub) sekaligus Staf Khusus Kepresidenan, Billy Mambrasar, menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf yang telah mendukung pengembangan kreativitas anak-anak muda Papua.
"Jadi atas nama anak muda di Papua, kami ucapkan terima kasih. Kami berharap ke depan Menparekraf terus turun dan membantu kami," kata Billy.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno ketika membuka Bimtek Beti Dewi di Kantor Bupati Jayapura, Papua pada Rabu (5/7/2023). Turut mendampingi, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Brigjen TNI Ario Prawiseso, Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhaty, dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Dwi Marhen Yono.
"Dari mulai kuliner, kriya, sampai dengan fesyen. Produk-produk ini harus naik kelas. Karena setiap kegiatan wisata itu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat setempat dan bukan hanya membuka lapangan kerja tapi meningkatkan kesejahteraan," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan ini saya harapkan bisa berkesinambungan dan berkelanjutan," tambahnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, para peserta yang berasal dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) akan dilatih untuk merancang hingga mengkurasi paket-paket wisata agar lebih menarik dalam program Beti Dewi. Tujuannya agar desa-desa wisata akan semakin dikenal masyarakat, sehingga lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke desa wisata.
"Targetnya tahun 2023 ada 150 desa wisata yang akan on boarding ke platform digital. Dengan estimasi satu hari minimal 10 tamu. Harapannya nantinya akan ada setengah juta orang yang menginap atau bermalam di desa wisata setiap tahun," jelasnya.
Bimtek Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) di Jayapura dipaparkannya diikuti sebanyak 12 pokdarwis desa wisata. Di antaranya Desa Wisata Asei Besar, Desa Wisata Rhepang Muaif, Desa Wisata Berab, Desa Wisata Hobong, Desa Wisata Ifar Besar, Desa Wisata Kampung Kayo Pulau.
Selanjutnya, Desa Wisata Kampung Enggros, Desa Wisata Tablasupa, Desa Wisata Tablanusu, Desa Wisata Walukubun Arso 14, dan Desa Wisata Kampung Yoboi.
Saat ini program "Beti Dewi" telah menjalin kerja sama dengan sejumlah online travel agent (OTA) di antaranya Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, dan Traveloka sebagai salah satu platform online terbesar di Asia Tenggara.
"Tapi enggak tertutup hanya empat. Ini akan kita perluas lagi dengan mitra-mitra lainnya. Karena mereka memiliki jaringan ke sekitar 50 juta lebih transaksi online UMKM yang tiba-tiba terhubung dengan produk yang diciptakan oleh kampung-kampung di Papua," ungkap Sandiaga Uno.
"Itu yang langsung konkret bisa kita laksanakan dan akan kita monitor penjualannya dan akan dilaporkan juga," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Sandiaga Uno yang datang langsung melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Jayapura.
"Semoga ini menjadi motivasi bagi kelompok-kelompok parekraf di Kabupaten Jayapura untuk lebih meningkatkan potensinya. Kalau Kemenparekraf memfasilitasi ada di marketplace, berarti kita harus mengembangkan diri lagi, tingkatkan lagi, sehingga betul-betul menyejahterakan kita semua," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia, Thomy Andryas, menyatakan BI akan mendukung program Kemenparekraf untuk mendorong pengembangan produk parekraf utamanya UMKM di desa wisata.
"Kami sepakat sekali tidak mau 'rohali' (rombongan hanya lihat-lihat), tapi 'rojali' (rombongan jadi beli) dan mungkin ditambah rojali plus QRIS. Jadi pembayarannya dengan memanfaatkan digitalisasi," kata Thomy.
Salah satu pemuda yang tergabung dalam PYCH (Papua Youth Creative Hub) sekaligus Staf Khusus Kepresidenan, Billy Mambrasar, menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf yang telah mendukung pengembangan kreativitas anak-anak muda Papua.
"Jadi atas nama anak muda di Papua, kami ucapkan terima kasih. Kami berharap ke depan Menparekraf terus turun dan membantu kami," kata Billy.
(uka)