Menhub Bertemu Dubes Rusia Bahas KA Trans Kalimantan

Kamis, 06 Oktober 2016 - 20:52 WIB
Menhub Bertemu Dubes Rusia Bahas KA Trans Kalimantan
Menhub Bertemu Dubes Rusia Bahas KA Trans Kalimantan
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono bertemu Direktur Utama Kereta Api Rusia, Oleg Belozerov dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin hari ini di Bandara Halim Perdanakusuma. Keduanya membahas rencana kerja sama pengembangan industri kereta api khususnya perkeretaapian di Kalimantan.

“Indonesia dan Rusia memiliki hubungan historis dan kerja sama dalam bidang pengembangan industri perkeretaapian ini dalam rangka menjaga dan meningkatkan hubungan tersebut,” ujar Budi dalam keterangannya, Jakarta, Kamis(6/10/2016).

Lanjutnya, Kementerian Perhubungan sangat komit dan bertanggungjawab atas pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dalam upaya membangun perekonomian nasional.

"Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan merupakan suatu keniscayaan dalam pembangunan ekonomi di Kepulauan Kalimantan," imbuhnya.

Terkait pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan, Menhub Budi mengatakan ada perubahan lokasi pembangunan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi wilayah.

“Borneo Railways Project yang semula di Kalimantan Tengah dipindah ke Kalimantan Timur, hal ini disebabkan bisnis batubara di Kalimantan Tengah kurang baik dan tidak memiliki substitusi,” ucapnya.

Budi menyampaikan dia sudah bicara dengan Gubernur Kalimantan Timur terkait masalah tersebut dan beliau sangat antusias untuk mendukung rencana ini. "Karena jika batubara bermasalah akan dialihkan ke penumpang terus diarahkan ke tengah untuk mendapat tambahan barang atau minyak,” tegasnya.

Lebih lanjut Menhub Budi meminta agar Tim Rusia bersama Ditjen Perkeretaapian berdiskusi dengan Gubernur Kalimantan Timur tentang hal ini untuk lebih rincinya.

Pemerintah akan segera merealisasikan pembangunan infrastruktur perkeretaapian Trans Kalimantan yang akan dimulai dari Balikpapan-Kabupaten Penajam Paser Utara-Kabupaten Paser-Kabupaten Kutai Barat sepanjang 203 kilometer dengan nilai investasi sebesar USD2,42 miliar.

"Dengan adanya perkeretaapian di Kalimantan diharapkan dapat mendukung industri batu bara di Kalimantan khususnya arus perpindahan batu bara dari tambang ke pelabuhan sehingga dapat mengurangi beban jalan raya. Jalur lintasan kereta api ini nantinya akan dilengkapi jalur tenaga listrik tegangan tinggi di sepanjang jalur kereta api," tutup dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7689 seconds (0.1#10.140)