Kejar Pajak, Menkeu Tak Mau seperti Berburu di Kebun Binatang

Selasa, 25 Oktober 2016 - 13:56 WIB
Kejar Pajak, Menkeu Tak Mau seperti Berburu di Kebun Binatang
Kejar Pajak, Menkeu Tak Mau seperti Berburu di Kebun Binatang
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui, pemerintah saat ini tengah agresif dan berpacu dengan waktu untuk mengejar penerimaan pajak. Namun, pemerintah pun tidak akan kalap dan pada akhirnya menciptakan suasana yang meresahkan bagi masyarakat di Tanah Air.

(Baca Juga: Jangan Takut, Sri Mulyani Tegaskan Tax Amnesty Bukan Jebakan)

Dia mengatakan, pihaknya memang akan melakukan ekstensifikasi atau mencari sumber penerimaan pajak baru. Berbagai kegiatan ekonomi yang selama ini belum ditarik pajaknya, maka akan dicari cara agar mereka dapat memenuhi kewajibannya membayar pajak.

"Tapi bukan istilahnya orang mengatakan berburu di kebun binatang. Artinya yang sudah membayar pajak dikejar-kejar dan dimintakan untuk membayar lebih," katanya dalam konferensi pers Dua Tahun Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

(Baca Juga: Sri Mulyani Rayu Profesi Dokter dan Pengelola RS Ikut Tax Amnesty)

Menurutnya, jika pemerintah kalap dalam mengejar penerimaan pajak maka justru akan menciptakan sinyal yang tidak produktif untuk penerimaan pajak itu sendiri. Apalagi, saat ini beberapa sektor industri tengah mengalami pelemahan karena kondisi perekonomian global yang belum pulih.

"Jadi, kami tidak ingin kalau ekonomi sedang melemah ditekan lebih dalam lagi, sehingga semakin melemah. Itu adalah salah satu titik yang sangat sensitif yang membuat kita dalam mengelola kebijakan fiskal adalah mencari ekstensifikasi," imbuh dia.

Selain itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, pemerintah juga akan berhati-hati jika berkeinginan untuk meningkatkan target penerimaan pajak di waktu mendatang. "Kita tidak ingin itu akan makin memperlemah beberapa sektor ekonomi yang mengalami pelemahan karena kondisi global," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5679 seconds (0.1#10.140)