Stop Impor Cangkul, Pemerintah Harus Menghargai Produk Lokal

Selasa, 01 November 2016 - 01:01 WIB
Stop Impor Cangkul, Pemerintah Harus Menghargai Produk Lokal
Stop Impor Cangkul, Pemerintah Harus Menghargai Produk Lokal
A A A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah yang mengeluarkan izin impor cangkul dari China dinilai sejumlah kalangan tidak menghargai produk lokal. Masyarakat pun menyambut baik keputusan pemerintah yang akan menghentikan importasi alat pertanian tersebut.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih menyatakan, Indonesia tidak pernah kekurangan produksi cangkul. Seharusnya, pemerintah dapat memberdayakan produksi dalam negeri dengan memberikan support modal maupun keterampilan.

(Baca: Impor Cangkul Menghina Harga Diri Bangsa Indonesia)

"Kita tidak pernah kekurangan produksi cangkul, jadi tidak perlu impor. Yang harus dilakukan, yakni melindungi dan memberdayakan usaha kecil alat-alat pertanian," ujar Henry, Senin (31/10/2016).

Henry berharap, cara berpikir pemerintah berubah dan dapat mengembangkan pasar bagi produk usaha kecil alat-alat pertanian. Mindset selalu impor kebutuhan itu akan menjadikan negera ini tak berdaya saing di kancah internasional. Karena untuk urusan cangkul dan sabit saja harus diimpor dari luar negeri.

(Baca: Banjir Kritikan, Pemerintah Kapok Impor Cangkul)

"Karena kondisi ini kita jadi curiga ada pihak yang mendorong pemerintah untuk impor cangkul dan sabit untuk mengambil keuntungan semata," tandas mantan Koordinator La Via Campesina atau gerakan petani dunia ini.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5420 seconds (0.1#10.140)