Bos Pelindo III Angkat Bicara Soal Kasus Pungli

Kamis, 03 November 2016 - 15:33 WIB
Bos Pelindo III Angkat Bicara Soal Kasus Pungli
Bos Pelindo III Angkat Bicara Soal Kasus Pungli
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo (Persero) III Orias Petrus Moedak angkat bicara terkait kasus pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya yang melibatkan Direktur Operasional‎ Pelindo III Rahmat Satria.

(Baca: Terlibat Pungli, Menteri Rini Akan Pecat Direktur Pelindo III)

Hingga saat ini, Orias mengaku belum bertemu dengan Direktur Operasional Pelindo III yang telah ditahan tersebut. Menurut dia, pada dasarnya kasus yang menjerat bawahannya tersebut berkaitan dengan kerja sama anak usaha Pelindo III, yakni Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dengan PT Ankara Multi Karya.

Kerja sama yang terjadi, dipastikan bukan langsung dengan perseroan. "‎Itu kejadian kerja sama perusahaan itu dengan anak perusahaan kita, TPS itu. Jadi bukan kerja sama dengan Pelindo langsung. Dengan anak perusahaan Pelindo yaitu TPS. Pelindo punya saham di situ 51%," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Orias mengaku, saat ini pemegang saham dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah melakukan evaluasi terhadap perseroan. Termasuk kegiatan yang dilakukan direksi. "Oh iya kan pemegang saham evaluasi, enggak apa-apa. Normal lah," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan akan memberhentikan Direktur Operasi PT Pelindo III (Persero) berinisial RS tersebut, lantaran terlibat kasus pungli.

RS tertangkap tangan oleh Satuan Tugas Sapu Bersih (Satgas Saber) Pungli karena melakukan praktik pungli di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Rini mengatakan, pihaknya belum menerima laporan lengkap mengenai kasus yang melibatkan petinggi BUMN pelabuhan tersebut. Namun, ditengarai memang ada aliran dana yang diperoleh RS.

"Saya juga belum menerima utuh (laporan pungli Pelindo III) hasilnya. Cuma kemarin diusulkan untuk dalam keadaan seperti ini akan langsung ditangkap, dan mereka dapat data aliran dana," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7985 seconds (0.1#10.140)