AXA Mandiri Edukasi Guru untuk Tingkatkan Angka Asuransi

Sabtu, 12 November 2016 - 07:32 WIB
AXA Mandiri Edukasi Guru untuk Tingkatkan Angka Asuransi
AXA Mandiri Edukasi Guru untuk Tingkatkan Angka Asuransi
A A A
YOGYAKARTA - Sebagai bentuk tanggungjawab terhadap masyarakat, PT AXA Mandiri Financial Servise (AXA Mandiri) melakukan edukasi. Kali ini, PT AXA Mandiri memberikan pemahaman terkait produk-produk asuransi kepada 100 guru mata pelajaran ekonomi seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bertempat di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Edukasi tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi guru.

Director of Marketing and Operations AXA Mandiri, Kartono mengatakan tingkat literasi keuangan terutama produk asuransi dari masyarakat perlahan-lahan mulai menunjukkan peningkatan. Produk-produk asuransi kesehatan kini banyak diikuti masyarakat. Hal ini menunjukkan jika pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi mulai membaik. "Sudah menunjukkan perbaikan. Tetapi kami mengakui masih kalah dengan literasi perbankan," tuturnya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Sabtu (12/11/2016).

Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya memberikan pemahaman terhadap berbagai pihak, terkait produk asuransi sesuai core bisnis AXA Mandiri. Seperti yang mereka lakukan terhadap guru mata pelajaran ekonomi di kota pelajar ini. Pihaknya sengaja membidik profesi guru karena peran guru sangat strategis sebagai pendidik.

Ia berharap, dengan memberikan pemahaman kepada 100 guru ini, diharapkan dapat menciptakan efek berganda, yaitu para guru dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai literasi keuangan kepada anak didik, keluarga, hingga masyarakat di sekitarnya. Karena menurutnya, guru adalah aset penting bangsa ini.

Dengan memperkuat basis pemahaman para guru mengenai literasi keuangan, pihaknya berharap para guru dapat menyebarluaskan pengetahuan mengenai perlunya pengelolaan keuangan secara baik, terutama pentingnya mempersiapkan masa depan dengan lebih baik, termasuk bagaimana mempersiapkan proteksi diri dan keluarga. Proteksi diri dan keluarga sangat penting untuk melindungi masa depan masing-masing pribadi, "Masa depan memang perlu dipikirkan," tandasnya.

Menurutnya, Yogyakarta merupakan kota potensial untuk produk asuransi. Karena Yogyakarta sebagai kota pelajar, budaya dan wisata telah menciptakan peluang ekonomi yang semakin beragam. Hal ini terbukti dengan banyaknya produk-produk kreatif yang muncul dari wilayah ini dan berhasil mendorong perekonomian Yogyakarta tumbuh positif.

Di kuartal II 2016, ekonomi Yogyakarta tumbuh 5,57%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,18%. Hal ini tentunya menjadi modal yang baik bagi industri keuangan untuk
terus memperluas pasar dengan memberikan solusi-solusi keuangan kepada masyarakat, mulai dari simpanan, investasi jangka panjang, kredit, hingga perlindungan atau asuransi. Dengan memahami manfaat asuransi, masyarakat akan semakin terdidik melakukan perlindungan diri dalam menghadapi berbagai risiko hidup.

"Sejalan dengan hal tersebut, AXA Mandiri mempersembahkan asuransi Mandiri Proteksi Kanker dengan membebaskan biaya premi pada tahun pertama kepada 10 guru berprestasi. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk apresiasi kepada 10 orang guru terpilih. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, para guru juga berhak mendapatkan perhatian dan perlindungan maksimal termasuk dalam hal perlindungan kesehatan," jelasnya.

Dalam peringatan Hari Pahlawan, pihaknya memang berkeinginan memberikan penghargaan terhadap para guru. Penghargaan tersebut mereka wujudkan dalam bentuk pemberian asuransi kesehatan gratis kepada guru yang berprestasi. Harapannya, para guru ini dapat merasakan manfaat memiliki asuransi kesehatan.

Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Fauzi Nugroho mengakui tingkat literasi masyarakat di Indonesia tentang perbankan rendah. Hanya saja, di Yogyakarta, angka literasi tersebut agak tinggi dibanding angka nasional. Akses masyarakat ke perbankan di Yogyakarta sudah mudah karena luas area yang tidak begitu besar.

Saat ini angka literasi perbankan di Yogyakarta sudah mencapai 25%, sementara asuransi baru sekitar 9%. "Kami berupaya meningkatkannya melalui berbagai cara. Tahun ini kami menargetkan bisa di atas 50 persen," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5599 seconds (0.1#10.140)