Kemenkeu Nilai Arah Kebijakan Trump Tak Mengejutkan bagi RI

Minggu, 27 November 2016 - 16:18 WIB
Kemenkeu Nilai Arah Kebijakan Trump Tak Mengejutkan bagi RI
Kemenkeu Nilai Arah Kebijakan Trump Tak Mengejutkan bagi RI
A A A
BOGOR - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai, arah kebijakan ekonomi yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump tak terlalu mengejutkan bagi Indonesia. Pasalnya, arah kebijakan orang yang memiliki latar belakang pengusaha tersebut beberapa kali telah dibahas dalam pertemuan-pertemuan internasional.

Seperti diketahui, Trump berencana melakukan kebijakan ekspansi fiskal untuk mendorong ekonomi domestik. Karena itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenketerian Keuangan RI Suahasil Nazara menjelaskan bahwa Indonesia dari sekarang perlu menyesuaikan outlook ekonomi dengan negara tersebut.

"Kita perlu menyesuaikan, tapi saya mau mengatakan bahwa ini sudah bukan hal yang surprise, kita tetap jaga optimisme meskipun AS juga optimis karena di fiskalnya akan ekspansif," kata dia di Bogor, Minggu (27/11/2016).

Dalam pertemuan G20, kebijakan mengenai ekspansi fiskal sudah pernah dibahas sebelumnya. Di hadapan negara-negara G20 tersebut, disepakati bahwa ekspansi fiskal merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan ekonomi dibanding selain mengandalkan kebijakan moneter.

"Nah, yang dikatakan Trump soal ekspansi fiskal itu sebetulnya sudah sejalan, karena itu juga dibahas dalam G20 kan. Jadi ya sepemikiran," kata dia.

Dalam pembahasan tersebut, dikatakan bahwa saat ini pertumbuhan Indonesia terlalu rendah dan terlalu lama. Mengingat pelemahan ekonomi global masih menghantui. "Lalu dikatakan harusnya kita gunakan seluruh instrumen yang ada," jelas Suahasil.

Memang, kata dia, selama ini ada kondisi di mana kebijakan yang digunakan adalah kebijakan moneter. Salah satunya dalam hal menurunkan suku bunga, sampai beberap persen bahkan sampai 0 dan negatif.

"Tapi dikatakan jangan hanya moneter yang diperhatikan, tapi juga fiskal yang ekspansif. Kalau fiskal ekspansif maka expenditure harus baik, maka butuh penerimaan yang naik, maka harus ada pendapatan dari pajak," imbuhnya.

Suahasil menjelaskan, keterkejutan masyarakat selama ini yakni, bukan karena kebijakan dari Trump, tapi karena Trump yang terpilih sebagai Presiden, dan tidak disangka-sangka, setelah sebelumnya digadang-gadang Hillary Clinton yang akan terpilih menjadi presiden AS.

Selain itu, dia juga mengingatkan, ada beberapa kebijakan yang akan dilakukan Trump memang perlu diwaspadai oleh Indonesia. Sebab, terdapat beberapa kebijakan yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap capital outflow di Indonesia.

"Ya kita kaget saja, Trump-nya yang menang. Terus juga soal kebijakan, memang ada yang perlu kita waspadai, antara lain bakal ada proteksi, lalu ada optimisme dari AS, maka mengalirlah uang ke sana dan dana mulai mencari komposisi baru. Ini juga perlu diperhatikan," tutupnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3904 seconds (0.1#10.140)