Bursa Saham Asia Variatif, IHSG Ditutup Masih Tak Berdaya

Senin, 28 November 2016 - 16:42 WIB
Bursa Saham Asia Variatif, IHSG Ditutup Masih Tak Berdaya
Bursa Saham Asia Variatif, IHSG Ditutup Masih Tak Berdaya
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup tidak mau beranjak dari zona merah alias melemah, sejak pembukaan tadi pagi di tengah variatifnya bursa saham Asia. Pasar saham Tanah Air berakhir ke level 5.114,57 dengan penurunan sebesar 7,53 poin atau setara dengan 0,15%.

Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG melemah ke level 5.111,94 dengan kejatuhan 0,20% atau setara dengan 10,17 poin dan pada sesi I melemah 11,83 poin atau 0,23% ke level 5.110,27. Sedangkan pada perdagangan akhir pekan kemarin, bursa saham dalam negeri menguat 0,28% setara 14,48 poin ke level 5.122,10.

Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas positif. Sektor dengan kenaikan tertinggi adalah aneka industri yang melemah 2,13%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah properti yang turun 1,12%.

Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,83 triliun dengan 17,59 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp829,67 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,94 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,11 triliun. Tercatat 129 saham menguat, 186 melemah dan 103 stagnan.

Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) meningkat Rp350 menjadi Rp62.775, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik Rp255 menjadi Rp1.590, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp200 menjadi Rp7.825.

Sementara saham-saham yang melemahnya di antaranya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp100 menjadi Rp6.000, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp100 menjadi Rp2.040, dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) turun Rp100 menjadi Rp1.800.

Seperti dilansir CNBC, Senin (28/11/2016) di Jepang, Indeks Nikkei ditutup lebih rendah setelah mengalami kenaikan dalam tujuh sesi berturut-turut, karena yen menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan harga minyak tergelincir.

Indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,13% atau 24,33 poin ke level 18.356,89, kembali mengalami kerugian sebelumnya lebih dari 0,8%. Kelemahan di benchmark Jepang mungkin karena penguatan yen, yang dipandang sebagai negatif untuk saham berorientasi ekspor Jepang.

Di Australia, Indeks ASX 200 berakhir 0,79% lebih rendah atau 43,385 poin ke level 5.464,4. Hal ini dikarenakan sektor energi yang jatuh 1,93% dan sektor material turun 1,29%.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi pulih dari kerugian sebelumnya dan ditutup naik naik 0,19% atau 3,67 poin ke level 1.978,13. Ratusan ribu orang berunjuk rasa di Seoul pada akhir pekan untuk pekan kelima berturut-turut terhadap Presiden Park Geun-hye, yang terlibat dalam skandal.

Saham Samsung Electronics diperdagangkan naik 1,64% ke level 1.677.000 won, setelah Seoul Economic Daily melaporkan bahwa raksasa elektronik sedang mempertimbangkan split menjadi dua perusahaan, seperti yang diusulkan oleh Manajemen Elliot AS. Perpecahan Samsung Electronic akan meningkatkan nilai pemegang saham.

Di China, komposit Shanghai ditutup naik 0,46% atau 15,16 poin menjadi 3.277,1 sedangkan komposit Shenzhen ditutup turun 0,142% atau 3,02 poin menjadi 2.126,82. Hong Kong Hang Seng naik 0,9% pada sore hari ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9083 seconds (0.1#10.140)