Pertumbuhan Industri Asuransi Meningkat Sepanjang 2016

Selasa, 03 Januari 2017 - 11:41 WIB
Pertumbuhan Industri Asuransi Meningkat Sepanjang 2016
Pertumbuhan Industri Asuransi Meningkat Sepanjang 2016
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan Industri Asuransi sepanjang 2016 meningkat, terlihat dari tingginya total pendapatan asuransi, baik asuransi jiwa, umum, maupun syariah.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengungkapkan, total pendapatan industri asuransi jiwa di kuartal III-2016 meningkat sebesar Rp158,65 triliun atau naik 78,1% dibandingkan periode yang sama pada 2015. Dan dari jumlah investasi, mencapai Rp386,18 triliun, meningkat 25,7% dari tahun 2015 yang hanya mencapai Rp307,29 triliun.

Hendrisman mengatakan, peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh meningkatnya saluran distribusi bancassurance, produk asuransi yang ditawarkan melalui layanan perbankan.

"Pemasaran melalui bancassurance dinilai relatif lebih mudah dilakukan karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang lebih memahami beragam jenis jasa keuangan. Apalagi, kini sejumlah bank BUMN yang menggaet mitra strategis telah menunjukkan kinerja terbaik," ujarnya, Selasa (3/1/2017).

Pengamat dan praktisi perasuransian, Kapler Marpaung, mengatakan kerja sama bank BUMN dengan mitra strategis menjadi kunci pertumbuhan industri asuransi.

Seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang dikabarkan tengah serius mengembangkan bisnis asuransinya melalui anak perusahaan Bringin Life. Sempat berencana menggaet mitra strategis untuk mengembangkan produk bancaassurance, namun pada Januari 2016, Bloomberg melansir pemberitaan bahwa BRI menunda proses penjualan 40% saham perusahaan asuransi Bringin Life.

Dalam laporannya, pemilik perusahaan asuransi FWD Group, Hanwha Life Insurance Co dan BNP Paribas Cardif sudah menawar saham Bringin Life dengan harga 400 juta hingga 500 juta dolar Amerika Serikat (AS). Dalam proses tender tersebut dikabarkan bahwa FWD group meraih peringkat pertama diikuti BNP Paribas Cardif dan Hanwa Life Insurance Co. Namun, hingga kini belum ada kabar kepastian BRI mengenai penjualan Bringin Life.

Kerja sama dengan mitra strategis, dinilainya akan membuat kinerja asuransi semakin kinclong sebab perusahaan semakin bertumbuh, sehat dan kuat.

Menurut Kapler, jika BRI sebagai induk usaha jadi menjual 40% saham anak usahanya di bidang asuransi ke mitra strategis maka akan mendongkrak kinerja. Sebab, kata dia, market asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar dan perlu penanganan pihak swasta yang telah memiliki kesiapan yang memadai.

"Menurut saya akan semakin kinclong (kinerjanya). Sebab market asuransi Jiwa di Indonesia masih sangat besar. Segmen itu hanya bisa di raih dengan manajemen, SDM, produk, distribusi dan IT yang unggul," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7180 seconds (0.1#10.140)