Sumi Bangun Hotel Mirip di Shanghai Rp20 Miliar

Minggu, 22 Januari 2017 - 20:21 WIB
Sumi Bangun Hotel Mirip di Shanghai Rp20 Miliar
Sumi Bangun Hotel Mirip di Shanghai Rp20 Miliar
A A A
SURABAYA - Persaingan hotel di Kota Surabaya semakin ketat. Pebisnis baru perhotelan, Sumi Hotel mengeluarkan investasi sebesar Rp20 miliar untuk membangun hotel dengan gaya arsitektur Shanghai.

Gaya bangunan ini diyakini bisa merebut pasar Surabaya, karena selama ini hotel-hotel mengandalkan bangunan gaya lokal maupun Eropa. Untuk itu, Sumi Hotel memutuskan untuk memakai gaya Shanghai ke Indonesia.

Ada dua hotel yang sudah berkembang berada di Jakarta dan Semarang. Kedua hotel ini memiliki perkembangan sangat baik dengan tingkat okupansi rata-rata 70%.

"Perkembangan ini yang membuat kami untuk membangun hotel baru di Surabaya. Kami yakin mampu bersaing," kata Owner Sumi Hotel, Atung di Sumi Hotel, Surabaya, Minggu (22/1/2017).

Untuk bisa bersaing harus memiliki keunggulan, maka Sumi menjadikan gaya arsitektur Shanghai sebagai ikon. Menurutnya, orang yang datang ke Sumi akan memiliki kesan berbeda dibanding hotel-hotel lain di Surabaya, apalagi hotel ini mematok harga sangat murah.

Dia menuturkan, untuk kamar standar, Sumi mematok harga kamar sebesar Rp199.000, sementara kamar superior sekitar Rp400.000-an. Harga ini akan membuat tamu hotel semakin senang, apalagi desain kamar yang ditunjukan sangat bagus mirip di Shanghai. "Kami ini hotel budget tetapi kualitas yang kami berikan serasa bintang lima," ujarnya.

Selain itu, pelayanan yang diberikan kepada tamu-tamu hotel menjadi prioritas. Staf hotel, lanjut dia, akan dibekali pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pelayanan terhadap tamu. Setiap kesalahan akan dievaluasi supaya pelayanan semakin bagus, edukasi terhadap staf juga dilakukan secara berkala.

Salah satu Owner Sumi Hotel Hartono Kurniawan menambahkan, untuk membangun hotel yang berada di area Surabaya Barat menghabiskan dana sekitar Rp20 miliar. Dana dipergunakan untuk pembangunan empat lantai dengan gaya arsitektur Shanghai.

Tamu yang datang ke hotel akan memiliki kesan berbeda, karena desain kamar memiliki tingkat kenyamanan yang sangat baik. "Kami menggunakan kenyamanan kamar setingkat hotel bintang lima, mulai kamar mandi hingga springbed. Semua berkelas bintang lima," katanya.

Untuk jumlah kamar, Sumi memiliki 88 kamar dengan kelas standar hingga superior. Kamar hotel ini dijamin memiliki tingkat keluasan yang cukup dibanding hotel dengan kelas budget lain di Surabaya, bahkan hotel ini mengedepankan privasi tamu hotel, antar kamar tidak akan terdengar suara apapun.

Hartono menuturkan, pihaknya akan mengincar pasar pebisnis, karena Surabaya merupakan kota bisnis, banyak tamu yang datang untuk berbisnis dari luar kota. Mereka membutuhkan tempat untuk istirahat, untuk itu bisnis perhotelan dinilai masih sangat menjanjikan, meski persaingan hotel ketat, tetapi dia yakin Sumi mampu bersaing.

Bahkan, lanjut dia, Sumi akan mengembangkan usahanya di beberapa kota. Untuk saat ini, kota-kota di daerah Jawa masih menjadi target pengembangan, seperti Solo, Yogyakarta, maupun Malang. Kota-kota ini dinilai memiliki potensi pengembangan hotel yang sangat baik, karena memiliki tingkat pariwisata cukup berkembang.

"Kami akan mengembangkan hotel di kota-kota yang memiliki prospek baik, Solo kemungkinan pilihan yang tepat kedepannya," ujar dia.

General Manager Sumi Hotel Rahmat menyatakan, peluang usaha hotel masih terbuka lebar. Hal ini terlihat dengan perkembangan Hotel Sumi yang berada di Jakarta dan Semarang. Menurut dia, konsumen akan memilih hotel dengan harga murah, tetapi memiliki tingkat kenyamanan yang bagus.

"Meski di samping kami ada hotel bintang lima seperti Shangrilla dan Java Paragon, kami tidak akan takut. Kami mengambil pasar di bawah mereka," ungkapnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4357 seconds (0.1#10.140)