Jisdor BI: Rupiah Menguat 10 Poin ke Rp 13.372/USD

Senin, 23 Januari 2017 - 10:31 WIB
Jisdor BI: Rupiah Menguat 10 Poin ke Rp 13.372/USD
Jisdor BI: Rupiah Menguat 10 Poin ke Rp 13.372/USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di indeks Bloomberg, Senin (23/1/2017) dibuka menguat tipis 0,2% atau 27 poin ke level Rp13.383 per USD.

Sebelumnya, pada perdagangan akhir pekan lalu di pasar spot, mata uang NKRI ditutup melemah ke level Rp13.400 per USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hari ini dibuka naik tipis ke level Rp13.403/USD, sebelumnya pada perdagangan akhir pekan berakhir di posisi Rp13.405 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Senin (23/1), rupiah dibuka di posisi Rp13.372, terapresiasi 10 poin dari posisi Rp13.382 pada Jumat (20/1).

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi penilaian akan gejolak terkait siklus repatriasi pendapatan dari investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan juga investasi portfolio oleh asing di Indonesia.

Selain itu, pidato inagurasi Presiden AS Donald Trump soal dampak dari penguatan dolar yang membuat greenback jadi melemah. Indeks USD pun tergelincir di perdagangan Asia pada Senin ini. Mengutip dari Reuters, Senin ini, indeks USD yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama turun 0,4% ke level 100,37 DXY.

“Dolar sedang dijual cukup agresif dan euro naik ke level tertinggi. Ini karena pidato inagurasi Trump yang menyebabkan ketidakpastian,” ujar Bart Wakabayashi, kepala penjualan mata uang di State Street Market di Hong Kong.

Sebelumnya, USD sempat melakukan reli tajam usai pemilu November 2016 yang memenangkan Trump, dengan mengambil keuntungan hingga 3%. Tetapi kemudian menyerah sepanjang Januari dan kembali melorot setelah ketidakpastian kebijakan Presiden Trump serta pernyataannya baru-baru ini soal dampak terlalu kuatnya dolar.

Alhasil dolar merosot 1% terhadap yen Jepang ke level ¥113,55. Meski demikian, Direktur Valuta Asing di Global-info Co di Tokyo, Kaneo Ogino mengatakan Trump belum melakukan apa pun dan pidatonya pada akhir pekan bukan sesuatu yang baru. “Jadi kita harus melihat dan mengikuti kebijakan sebenarnya,” ujar dia.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada Januari, Trump mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS tidak bisa bersaing dengan China sekarang ini. “Karena mata uang kita terlalu kuat dan itu membunuh kami,” ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7215 seconds (0.1#10.140)