Bank Sentral Inggris Ramal Ekonomi 2017 Tumbuh Meningkat Tajam

Kamis, 02 Februari 2017 - 20:38 WIB
Bank Sentral Inggris Ramal Ekonomi 2017 Tumbuh Meningkat Tajam
Bank Sentral Inggris Ramal Ekonomi 2017 Tumbuh Meningkat Tajam
A A A
LONDON - Bank of England telah membuat perkiraan dramatis bahwa pertumbuhan Inggris Raya untuk tahun ini bakal meningkat tajam. Diprediksi ekonomi tumbuh 2% pada 2017, angka ini naik dari perkiraan November 1,4% yang sebelumnya juga diupgrade dari ramalan 0,8% yang dibuat pada bulan Agustus.

Seperti dilansir BBC, Kamis (2/2/2017) pihak bank memperkirakan lonjakan yang terjadi sebagi hasil pengeluaran dan investasi yang lebih tinggi seperti juga dalam pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond. Diharapkan suku bunga acuan ditahan oleh bank pada level 0,25%.

Sementara itu pihak perbankan telah dikritik karena terlalu suram mengurangi secara drastis ramalan usai referendum Brexit, Juni lalu. Sejak saat itu Bank Sentral Inggris telah dipaksa untuk mengupgrade prakiraan untuk pertumbuhan.

"Permintaan dalam negeri menunjukkan lebih kuat dari yang diharapkan dalam beberapa bulan. Serta ada tanda-tanda perlambatan sektor belanja konsumen, saat Komite telah mengantisipasi referendum," bunyi pernyataan Bank Sentral.

Lebih lanjut BoE juga memberikan catatan terkait pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa, ditambah tren kenaikan pasar saham. Selanjutnya ada ketersediaan kredit yang lebih besar untuk membuat menatap optimistis perekonomian Inggris.

Namun, Bank masih melihat perekonomian akan sedikit melambat pada tahun 2018, ketika mereka mengharapkan pertumbuhan 1,6%. Perlambatan dan penurunan belanja rumah tangga saat menyesuaikan inflasi yang lebih tinggi menjadi penyebab. Bank masih belum dapat dengan pasti memprediksi bagaimana konsumen bereaksi terhadap anggaran ketat.

Erosi pengeluaran konsumen dengan tingkat inflasi lebih tinggi, membuat perkiraan sedikit meningkat dari ramalan sebelumnya 1,8%. Prakiraan Bank pada tahun ini poundsterling akan melemah, untuk membuat barang-barang impor lebih mahal.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8674 seconds (0.1#10.140)