Perusahaan Ekspatriat Mulai Lirik DIY Promosikan Produk

JAKARTA - Perusahaan mebel dan kerajinan ekspatriat mulai melirik Yogyakarta sebagai lokasi untuk mempromosikan produk mereka. Hal tersebut terbukti dari animo perusahaan ekspatriat untuk mengikuti hajatan pameran internasional Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2017 pada Maret.

Ketua Pelaksana atau OC JIFFINA Endro Wardoyo mengungkapkan, JIFFINA diselenggarakan untuk kedua kalinya. Pada pameran mebel dan kerajinan terbesar pertama di Indonesia ini, ada perusahaan ekspatriat yang mengikutinya.

Di JIFFINA pada pertengahan Maret tahun ini akan diikuti lima perusahaan ekspatriat. "Ini menunjukkan JIFFINA sudah mulai dilirik potensinya," kata dia, Yogyakarta, Senin (6/2/2017).

JIFFINA akan diikuti para peserta yang menjadi sentra industri mebel dan kerajinan Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Cirebon, Jakarta dan Bali. JIFFINA kali ini akan menargetkan mampu mendatangkan setidaknya 1.000 lebih buyer dari luar negeri dan 2.000 lebih dari dalam negeri.

Upaya promosi event JIFFINA 2017 memang tidak tanggung-tanggung, karena sejumlah pameran internasional di Eropa dan Asia yang telah panitia ikuti. Keikutsertaan panitia dalam pameran sebagai upaya mendatangkan buyer di antaranya melakukan promosi dari Oktober di lokasi Trade Indonesia, Rusia Furniture pada Desember, Holand dan Jerman pada Januari.

"Kami juga email blas dan juga mempromosikan ke buyer mandiri," ujar Endro.

Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali Timbul Raharjo mengatakan, JIFFINA sudah terselenggara yang kedua. Tahun lalu pesertanya 100 UKM, tahun ini meningkat menjadi 150-200 UKM karena akan menempati 3 hall Jogja Expo Center (JEC).

Pameran ini mengikuti sirkuit pameran Asia mulai dari Singapura, Malaysia dan bermuara di China. "Pameran ini juga mendekatkan buyer dengan pabrik atau tempat produksi teman-teman UKM," katanya.