Harga Minyak Dunia Terseret Penurunan Permintaan China

Rabu, 08 Februari 2017 - 09:24 WIB
Harga Minyak Dunia Terseret Penurunan Permintaan China
Harga Minyak Dunia Terseret Penurunan Permintaan China
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan tengah pekan hari ini melemah, untuk memperpanjang tren negatif dari hari sebelumnya. Peningkatan cukup besar yang terjadi pada stok minyak dan bahan bakar Amerika Serikat (AS) serta ditambah penurunan permintaan China memberikan tekanan kepada harga minyak dunia.

Kondisi tersebut juga diyakini memberikan sinyal bila pasar minyak mentah global masih mengalami kelebihan pasokan, meskipun upaya Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) untuk memangkas produksi mereka sudah dimulai sejak awal tahun. Seperti dilansir Reuters, Rabu (8/2/2017) kejatuhan harga minyak pada hari ini melanjutkan kemarin yang lebih dulu berkurang mencapai 1%.

Tercatat harga minyak menteha berjangka Brent yang menjadi patokan internasional diperdagangkan di level USD54,53 per barel pada pukul 01.11 GMT, atau turun 52 sen yang setara dengan 0,94% dibandingkan sesi sebelumnya. Sementara harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada pada posisi USD51,52 per barel dengan pelemahan mencapai 65 sen atau 1,25%.

Para pelaku pasar mengatakan penurunan tajam terjadi karena terjadinya peningkatan secara tiba-tiba stok minyak AS, maupun produk minyak mereka seperti yang dilaporkan American Petroleum Institute (API), kemarin. Persediaan minyak mentah naik 14,2 juta barel pekan ini untuk 3 Februari menjadi 503.6 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis dengan peningkatan 2,5 juta barel.

"Data mingguan menunjukkan permintaan bensin AS turun tajam sebesar 460,000 barel per hari (bpd) secara tahunan pada bulan Januari, dimana penurunan tersebut sebelumnya hanya terjadi pada masa resesi," bunyi catatan Goldman Sachs kepada klien setelah merilis data.

Namun, bank AS mengatakan bahwa pertumbuhan global permintaan yang kuat (tetap) tidak berubah. Namun di luar Amerika Serikat, ada tanda-tanda kelemahan pasar. Pertumbuhan minyak China di 2016 cukup lamban, berdasarkan perhitungan data Reuters. Pertumbuhan permintaan minyak China turun 2,5% pada tahun 2016, dari sebelumnya 3,1% di 2015 dan 3,8 persen pada tahun 2014.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5335 seconds (0.1#10.140)