Permintaan Minyak di India Terjun Terdalam sejak 2003

Senin, 13 Februari 2017 - 17:49 WIB
Permintaan Minyak di India Terjun Terdalam sejak 2003
Permintaan Minyak di India Terjun Terdalam sejak 2003
A A A
NEW DELHI - Permintaan minyak bulanan India turun terbesar sejak Mei 2003 akibat tindakan keras pemerintah atas tingginya mata uang. konsumsi bahan bakar turun 4,5% menjadi 15,5 juta ton pada Januari dibanding 16,2 juta ton periode sama tahun lalu.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (13/2/2017), penggunaan diesel, yang menyumbang sekitar 40% dari total permintaan bahan bakar di India, turun 7,8% menjadi 5,8 juta ton, penurunan terbesar sejak September. Konsumsi bensin juga turun paling dalam sejak Juni.

Ekspansi ekonomi utama yang tumbuh paling cepat di dunia berada di bawah tekanan setelah Perdana Menteri Narendra Modi pada November menarik terkait bernilai tinggi catatan mata uang di negara di mana hampir semua pembayaran konsumen secara tunai.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dapat memperlambat menjadi 6,5% pada tahun ini hingga Maret dari 7,9% pada tahun sebelumnya, menurut sebuah survei ekonomi yang disajikan oleh penasihat menteri keuangan.

"Penurunan permintaan karena demonetization," menurut Tushar Tarun Bansal, direktur di Ivy Global Energy.

"Saya harapkan penurunan ini sekali dan menghilang dari Februari. Ini harus menghasilkan pertumbuhan permintaan lebih lambat untuk diesel pada kuartal pertama 2017," imbuh dia.

India mengimpor lebih dari 80% dari kebutuhan minyak mentah dan Badan Energi Internasional mengharapkan hal itu menjadi perkembangan tercepat pada 2040. Di sebagian besar wilayah orang menghabiskan jumlah yang sama pada bahan bakar yang mereka lakukan sebelum tindakan keras, meskipun beberapa daerah pedesaan dan usaha kecil masih terpengaruh, menurut Bansal.

Konsumsi petcoke jatuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, menurun sekitar 9,9% menjadi 1,95 juta ton. Konsumsi bensin turun 0,6% menjadi 1,8 juta ton. Penggunaan bahan bakar gas diperluas 16,4% menjadi 2 juta ton, sementara permintaan bahan bakar jet meningkat 17,8% menjadi 627.000 ton.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4975 seconds (0.1#10.140)